Rabu, 10 Desember 2008

EVA, Anak Yang Suka Menghirup Jeriken Minyak Tanah (1)


Mendung masih menggantung. Jam menunjukkan pukul 11.00 Wita. Eva (2) dan ibunya, Suarni (60), bergegas dari sumur tempatnya mandi menuju rumahnya. Fajar, mengabarkan pada mereka, PAREPOS ingin bertemu.

Fajar bersama temannya, Ahmad adalah dua pemuda Desa Ujung Indah, Pallanro, Kecamatan Mattirotasi, Kabupaten Barru yang berbaik hati mengantar dan menunjukkan rumah Eva, Rabu 10 Desember. Ujung indah adalah kampung tempat eva dilahirkan.

Eva, bocah dua tahun itu sempat dilarikan kerumah sakit beberapa waktu lalu karena kebiasaannya menghirup bau minyak tanah di jeriken. Dadanya Sesak. Beruntung nyawanya masih terselamatkan.

Setelah bertemu Eva dan ibunya, kedua pemuda itupun berlalu. Penulis tak lupa mengucap terima kasih. Kami pun bersalaman.

Suarni mengajak penulis naik kerumahnya, rumah panggung, bercat kuning yang tak jauh dari pelabuhan penyeberangan menuju ke Pulau Dutungeng.

" Ada apa ya," tanya Suarni saat saya merapatkan badan di sofa merahnya. Ada dua sofa diruang tamunya. Suarni duduk tepat didepan penulis, sementara Eva, hanya bersandar dipinggir sofa. Badan mereka masih ditutup sarung sampai dada. Namun saat gambarnya ingin diambil, suarni mencegat. " Sebentar, malu, saya pakai baju dulu," katanya. Eva yang rambutnya ikal tak mau dibaju.


Setelah kembali duduk, Suarni lalu menceritakan, kebiasaan Eva. Kebiasaan itu bermula akhir November lalu. Mulanya saat ia selalu memberikan jeriken kosong ke Eva untuk dibawanya saat akan membeli minyak tanah. Jarak penjual minyak tanah dari rumahnya berkisar 500 meter. Suarni tak menyangka, dibalik itu, Eva selalu menghirup jeriken itu.

" Mulai dari situ, setiap pagi, ia selalu mencari jeriken minyak tanah itu di dapur," kata suarni.


Setiap pagi, kata Suarni, saat bangun dari tempat tidurnya Eva langsung ke dapur mencari jeriken hitam bekas tempat oli bapaknya yang selama ini dipakai untuk menyimpan minyak tanah. Lewat lubang penutupnya, Eva memasukkan hidung dan mulutnya dan kemudian menghisapnya. " Ia mengisap sekira tiga sampai empat kali dalam beberapa detik, tidak lama, asal ia sudah hirup, jeriken itu ia simpan lagi," ungkap Suarni.

Tak pernah terlintas dipikiran Suarni untuk melarang anak bungsunya itu. Apalagi omongan para tetangganya yang mengatakan minyak tanah itu juga adalah obat, membuat suarni membiarkan Eva. Bapak Eva, Muh. Jafar pun tidak pernah komplain. " Ia juga biasa saja, tak mau melarang Eva, minyak tanah itu katanya obat" kata Suarni yang memiliki Empat Anak termasuk Eva.

Bapak Eva adalah sopir trek pengangkut kayu. Saat didatangi, Jafar sedang ke Makassar menghadiri resepsi pernikahan keluarganya.

Jeriken yang suka dihirup Eva adalah jeriken bekas tempat oli mobil bapaknya yang dipakai Suarni untuk menyimpan minyak tanah. Jeriken itu berkapasitas 5 liter. Tempatnya berwarna hitam. Minyak Tanah dipakai Suarni memasak jika gas untuk kompornya habis.

Sejak pemerintah membuat kebijakan konversi minyak tanah ke Elpiji, harga minyak tanah sempat melambung bahkan langka dipasaran. rakyat kecil selalu antri dibuatnya dan pemakaian untuk keluarga pun dibatasi. Sampai sekarang, harga minyak tanah berkisar Rp. 3500.

Kebiasaan Eva itu berlangsung hingga Desember. Suatu ketika, Eva tidak menyadari jeriken yang dihirupnya masih berisikan minyak tanah. Ia mengisapnya kuat-kuat sampai jeriken itu mengempis. Beberapa menit kemudian. dadanya sesak. Mulut tipisnya memutih. Suarni panik.

" Saya panik dan berteriak minta tolong," kata Suarni.

Tetangga dekatnya tak ada yang mendengar teriakannya. Beruntung, salah satu keluarganya lewat. Eva dilarikan ke Bidan yang ada di Desannya. Tak puas, Eva lalu dilarikan ke Puskesmas Pallanro. Puskesmas kemudian merujuknya ke RSU. A. Makkasau, Disana ia dirawat empat hari.




Selengkapnya...

Minggu, 07 Desember 2008

Idul Adha

Mungkin karena semalam begadang, aku ogah-ogahan bangun pagi. Suara takbiran sudah bergema dimana-mana. Orang-orang juga sudah beranjak menuju lapangan abubakar lambogo, tempat sholat Idul Adha dilaksanakan.

Akupun beranjak dari tidur. Mandi dan siap-siap. Jalan sepi, saat aku keluar. Hanya ada satu dua kendaraan melintas. Kupacu sepeda motorku menuju lapangan. Beberapa menit setelah sampai, sholatpun dimulai.
Orang khusuk bersembahyang. Di Mekkah sana, ribuan muslim juga melaksanakan hal yang sama. Ya, Idul Adha juga dikenal dengan Lebaran haji dan Idul Qurban.

Usai sholat, aku tidak sempat menangkap pesan Lebaran. Aku malah asik mencari obyek foto. Saat khutbah ustad masih berceramah, ditengah khutbah, satu persatu orang-orang ninggalin lapangan Batili. Entah apa yang mereka kejar.

Tidak seperti Idul Fitri, usai sholat, tak banyak tangisan warga yang terdengar, kecuali tangisan anak yang dicuekin ortunya saat sholat. Tak ada lagi peluk-pelukan saling memaafkan. Aura Idul Fitri dan Idul Adha memang agak beda.

Usai sholat, sampah-sampah koran berserakan. Orang-orang tidak sadar, bahwa meninggalkan sampah akan memberikan beban tugas pada orang lain. Dan artinya membuat orang-orang itu terlambat pulang hanya karena harus membersihkan sampah dahulu.

Manusia memang tidak sadar, dibalik keceriaan bersama keluarga, ada orang yang disusahkan.

Sampai dirumah, salam-salaman bersama keluarga. Setelah itu, kabur mencari kopi dirumah teman. Aktifitas orang lebih banyak ditempat pemotongan sapi atau kambing. Anak-anak yatim, pun menunggu hadiah daging.
Selengkapnya...

Jumat, 28 November 2008

Laskar Pelangi Mau Dijual

Foto-Foto Laskar Pelangi Saat Ganti Ban.
"Laskar Pelangi", begitu motor saya dipanggil teman2 di Parepos. Sapaan akrab itu melekat dibibir mereka sejak motor Suzuki Econos bekas pakai bapak saat masih PNS itu saya beri Stiker Laskar Pelangi. Motor itu sudah di Dom.

Kenapa Laskar Pelangi ?


Tak bukan karena inspirasi dari Andrea Hirata lewat karyanya tetraloginya Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor yang habis saya lahap. Inspirasi itu, ingin terus saya lekatkan dengan diriku, maka, motor " Laskar Palangi" mewakili langkahku untuk mencari mimpi-mimpi seperti yang diungkap Laskar Pelangi.
Tapi, pagi tadi, aku mendapat kabar, " Laskar Pelangi" akan dijual. Entah dengan alasan apa. Katanya, ada yang mau menawarnya. Saya disuruh segera ke Enrekang bersama Laskar Pelangi.

Ah, tak tega rasanya. Laskar Pelangi sudah lama menemaniku. Pernah saat masih di Bandung dulu, aku kangen ingin mengendarainya. Dan, pernah kupikir akan selalu merawatnya dan membuatnya motor antik. Tapi, ah sudahlah.

Selengkapnya...

Sabtu, 08 November 2008

Road Race Buat ENREKANG JADI RAMAI





Ada dua peristiwa yang membuat Kota kelahiranku, Enrekang tiba-tiba jadi Ramai. Peristiwa pertama adalah pelepasan Jemaah Haji, Ju'at malam,(07/11).

Mobil-mobil keluarga pengantar jemaah terparkir memenuhi jalan diseputaran Jalan menuju Gedung Natiromata tempat Pelepasan. Bahkan sampai dipinggir Lapangan Bola Abu Bakar Lambogo. Macetpun kadang tak terhindarkan.

" Wuiihhh,Enrekang jadi ramai," Kata Sopir Mobil yang membawaku dari Parepare saat melintas dijalan Siliwangi.

Peristiwa keramaian yang kedua adalah perhelatan para rider jalan di road race piala Bupati Enrekang H.La Tinro La Tunrung, Sabtu (08/11). La Tinro adalah Bupati yang kembali dipilih masyarakat Enrekang.

Aura Roadrace membuat banyak orang diluar arena balap tiba-tiba seperti pembalap sungguhan. Motor di gas kencang-kencang. Tak peduli banyak anak-anak dan pengendara lain dijalan. Aturan dijalanpun kadang dilanggar.

Roadrace seperti ini pernah diadakan La Tinro Bulan Juli lalu sebelum musim kampanye berlangsung di Pilkada lalu.

"Mudah-mudahan, Roadrace bisa berlanjut jika yang terpilih nanti adalah saya,"Ungkap La Tinro yang didaulat berbicara saat penutupan Roadrace lima bulan lalu.

Roadrace juli lalu memang digelar sebagai pemanasan untuk kampanye. MC dalam setiap katanya dalam Roadrace lalu selalu meneriakkan nama La Tinro sebagai Pemimpin Enrekang yang berhasil dan pantas dipilih kembali. Saat itu, La

Tinro, belum memilih Nur Hasan, sebagai wakil yang akan mendampinginya di Pilkada Bupati periode 2008-2013.

Selengkapnya...

Senin, 29 September 2008

Kumpul Keluarga

Suasana Lebaran tahun ini di kampung terasa berbeda. Cucu-Cucu ibuku dari anak dan Sepupu yang bertahun-tahun tidak datang berlebaran, melengkapi riuh rendahnya rumah.

Ada Danan,membawa indah istrinya dan Nanda anaknya yang lucu dan ganteng. Nana bersama Bintang dan Sultan anaknya ditemani Bapaknya Muslimin. Menyusul Rudi, dan Sus bersama dua anaknya Rani dan Nabila.

Hanya Kak Heri,Istrinya Uyu, Dua Anaknya Ayu dan Ica dan Istriku Endang dan Anakku Sagita yang tidak datang. Heri berada di Pulau Namblea Pulau Buru dan Istri dan Anakku di Bandung. Namun keceriahan masih bisa terasa. " Kan bisa langsung nelpon dan Sms-an.

Selengkapnya...

Rabu, 10 September 2008

Mendaftar ke Upeks

Beberapa bulan kemarin, Harian Tribun Timur, Seputar Indonesia, Fajar dan Ujungpandang ekpres (upeks) membuka lowongan. Saya mengirim lamaran ke semua Koran itu. Dari semua lamaran yang saya kirim, saya terpamggil ikut test di Harian Upeks.

Kabar lulusnya saya datang dari teman yang juga ternyata memasukkan lamaran. Pengumunan keluar hari Sabtu, 06 September. Semua yang lulus berkas, diminta datang ikut test tertulis, Selasa, 09 September.


Kabar lulusnya saya di Upeks ternyata juga singgah di Kantor saya sebelumnya Harian PAREPOS. Saat saya di Makassar, saya ditelepon Ka Ical, Pimred PAREPOS. Ka Ical mengecek kebeadaan saya. Di PAREPOS juga berkembang, kependahan saya karena perselisihan yang selalu terjadi antara saya dengan kawan PAREPOS di Biro ENrekang.

Kenapa saya harus Pindah ? Bukankah PAREPOS juga adalah sebuah Harian yang juga sama dengan Upeks ?

Semua orang selalu ingin mencoba pengalaman yang baru dan pastinya memikirkan karir. Saya memutuskan untuk pindah karena saya ingin mendapat sesuatu yang baru dan tantangan baru ditempat yang baru.

Sudah hampir satu tahun lebih saya bergabung dengan PAREPOS. Disana saya mendapat banyak pelajaran, terutama pelajaran bagaimana harus berkelit diantara teman yang tidak punya keinginan untuk tumbuh bersama. PAREPOS saya lihat mengajarkan kita untuk menjadi individualistis. Bukan bekerja secara Tim dan inilah yang selama ini saya rasakan kurang dari PAREPOS.

Dan kesempatan tidak datang dua kali. Kesempatan di Upeks harus saya maksimalkan untuk menjadi yang terbaik.
Selengkapnya...

Selasa, 26 Agustus 2008

Bermain Teater Lagi


Mimpi untuk mementaskan pertunjukan teater di kota Enrekang akhirnya dapat terwujud. Adalah Macca Community Theatre (MCT) yang berani dan nekat melakukan ini. Pada pementasan perdananya yang berlangsung selama dua malam, Sabtu dan Minggu 23-34 Agustus itu, MCT mengangkat naskah " Ketika Ratu Sakit " karya Pierre Fourre.

Walapun perdana dan aktornya juga anak SMA yang baru belajar teater, tapi semangat mereka (Dian,Eva,niken,Vicka,Fitri) dibantu Fadli "Bumi" membuat pementasan ini berjalan dengan baik dan mendapat apresiasi yang cukup baik dikalangan sekolah.
Teater adalah barang baru di Enrekang. Perhatian pemerintah terhadap perkembangan seni khususnya seni teater hampir tidak ada. Belum lagi Gedung Natiromata yang dipakai untuk pementasan, tidak layak disebut gedung pertunjukan. Selama ini, gedung yang satu-satunya gedung terbesar selain gedung Dharma Wanita itu banyak dipakai untuk kegiatan Bulu Tangkis dan Tenis Meja. Dan setelah pementasan, apakah kehidupan perteateran dikalangan siswa dapat Eksis ?

Kalau melihat respon sekolah terhadap pengembangan diri anak didiknya dibidang seni teater, kemungkinan untuk eksis ada. Dari tiga sekolah yang kami tanya, SMU Negeri 1, SMU Muhammadiyah dan SMK PGRI, semuanya menginginkan ada ekskul teater disekolahnya. Namun persoalan mereka hampir sama. Tidak ada orang yang dapat membimbing mereka. Ya, persoalan pembimbing. Selama ini yang pernah menggeluti dunia teater di Enrekang hanya segelintir orang, itupun sudah pada udzur dan yang mau kembali untuk menghidupkan teater hanya Pak Eli saja. Pak Eli yang dulu menjadi pembina Sanggar Merah Putih saat masih Dinas di Penerangan Dulu. Selain itu, hanya ada Saya, Kak Tamar yang lulusan STSI Bandung. Lainnya itu, Entah kemana rimbanya.

Tapi biarlah waktu yang bicara merubah semua itu, saya yakin dengan komposisi yang ada saat ini, MCT sudah membuat fondasi untuk menghidupkan lagi dunia seni khususnya dunia teater di Bumi Massenrempulu. Semoga perhatian pemerintah juga ada untuk merespon kehidupan berkesenian anak muda Massenrempulu. Amiiiiiiiiiiin.
Selengkapnya...

MCT Pentaskan Naskah "Ketika Ratu Sakit"


ENREKANG--Siswi SMU PGRI yang tergabung dalam Macca Community Theatre MCT akan mementaskan naskah drama dalam bentuk pertunjukan teater, Sabtu 23 Agustus. Pertunjukan teater ini akan berlangsung dua malam hingga minggu malam.

Sutradara sekaligus koordinator MCT, Lapanre Putra Langit, yang ditemui, Jum'at, 22 Agustus mengatakan pementasan yang membawakan naskah saduran dari pengarang francis dengan judul "Ketika Ratu Sakit" ini berkisah tentang pencarian kemeja orang yang bahagia oleh penghuni istana.

" Kami sengaja mengangkat kisah-kisah ini sebagai suatu refleksi ditengah masyarakat yang saat ini sedang dilanda kesedihan ditengah kondisi ekonomi yang suram," Kata Lapanre.

lapanre mengatakan, gambaran suramnya kondisi perekonomian membuat banyak orang yang kehilangan akal sehatnya. Sehingga untuk mencari kebahagian bukan lagi prioritas. " Sepertinya orang-orang sekarang terlalu sibuk mencari kekuasaan dan duit," Kata Lapanre.

Dalam pementasan ini, Lapanre mengatakan, pementasan perdana MCT ini walaupun hanya dengan mengandalkan dana yang minim tapi semangat para siswi untuk tampil luar biasa. Pementasan ini juga didukung Zmada Zone yang peduli terhadap perkembangan dunia anak muda Enrekang.

Lapanre berharap, pemerintah memberikan ruang bagi anak muda Massenrempulu dalam berkreasi. Pementasan teater yang baru terjadi lagi di Bumi Massenrempulu ini, juga diharap sebagai tanda adanya aktifitas anak muda dalam mengisi pembangunan. (Mg15)
Selengkapnya...

Kamis, 07 Agustus 2008

Tinro Pimpin Lagi Enrekang




ENREKANG--Senyum ceria dan lambaian khas Muslimin Bando bersama wajah tegas Umar Leha yang banyak menyapa warga Enrekang selama tahapan Pilkada, tidak tampak di gedung Natiromata Enrekang, Kamis 07 Agustus saat Pleno KPUD tentang penetapan pemenang Pilkada Kabupaten.

Gedung natiromata yang menjadi saksi penentapan La Tinro juga tidak bergemuruh lagi menyebut angka satu dan tiga seperti saat debat kandidat beberapa waktu lalu. Pihak pengamanan yang ketat melakukan pengamanan saat acara berlangsungpun terlihat santai.

Muslimin Bando dan Umar Leha adalah calon Bupati Enrekang dan menjadi pesaing Haji La Tinro La Tunrung yang ditetapkan KPUD Enrekang sebagai pemenang Pilkada dengan raihan suara sebanyak 45.460 suara atau sebesar 45,14 persen. Hasil yang diraih Muslimin Bando adalah 31.184 atau 30,96 persen, dan Umar Leha 24.066 atau 23,90 persen.

Ketidakhadiran kedua Calon Bupati itu terkait dengan ketidakpercayaan mereka pada proses Pilkada yang mereka Klaim banyak menimbulkan kecurangan. Namun, secara keseluruhan, proses Pilkada ini dinilai positif bagi pihak pengamanan, pemerintah dan KPUD.

Ketua KPUD Enrekang, Tamsil Koto mengatakan, pada awal tahapan Pilkada, semua kandidat menyatakan siap menang dan siap kalah, namun kedewasaan politik belum tergambar dengan ketidakhadirian kedua kandidat.

Namun, Kata Tamsil, ketidakhadiran para kandidat tidak mempengaruhi keabsahan hasil pleno KPUD.

" Walaupun dua kandidat tidak hadir, namun hasil pleno KPUD yang menentapkan Haji La Tinro La Tunrung-Nur Hasan sebagai pemenang tetap sah," Kata Tamsil.

Keputusan KPUD yang menetapkan Pasangan Halalan-Hasanah sudah diduga sebelumnya setelah LSI yang dalam perhitungan cepatnya juga memenangkan pasangan nomor urut II ini.

La Tinro saat menggelar jumpa pers mengatakan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang masih memberikan kepercayaan padanya untuk memimpin kedepan bersama pasangannya Nur Hasan. La Tinro juga mengajak para kandidat lainnya untuk sama-sama membangun Bumi Massenrempulu.

" Menjadi pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar dan kepercayaan masyarakat ini akan saya pergunakan sebaik-baiknya untuk membangun Massenrempulu lebih bhaik lagi," Kata La Tinro yang mengukir sejarah menjadi Bupati yang memimpin Enrekang Dua Periode.

Terkait dengan rencana ke depan, la Tinro tidak menyebutkan akan langsung bekerja dan tidak punya prioritas seratus hari masa kerjanya.

" Tidak ada seratus hari, kalau bisa hari ini bekerja, saya akan lakukan yang terbaik hari ini," Kata Tinro.
Selengkapnya...

KPUD Beri Waktu 3 Hari untuk Masukkan Gugatan


ENREKANG--Setelah menetapkan pasangan Haji La Tinro La Tunrung-Nur Hasan sebagai pemenang Pilkada, KPUD Enrekang, Jumat (Hari ini) memberi waktu kepada kedua kandidat untuk melakukan gugatan jika merasa tidak menerima hasil Pilkada.

Tiga Anggota KPUD Yusuf Saha, Amran Martin dan Ahmar Sutansi mengatakan jika kedua kandidat merasa ada yang tidak benar dalam proses pilkada dan memiliki bukti dan mengajukan gugatan maka KPUD memberi waktu selama tiga hari untuk memasukkan gugatannya.

" Asal mereka memiliki bukti yang cukup dan merasa keberatan dengan hasil penetapan KPUD, dua kandidat kami beri kesempatan untuk melakukan gugatan," Kata Amran Martin.

Senada dengan itu, Yusuf saha menambahkan, proses gugatan pihak yang tidak menerima Hasil Pilkada adalah wajar dan KPUD siap menerima gugatannya selagi itu dilengkapi dengan bukti yang benar.

Sebelumnya, Juru Bicara Hulapa Arsoni dan Juru Bicara Hambamu mengatakan tidak menerima apapun hasil yang ditetapkan KPUD Enrekang. Mereka melihat, selama tahapan pilkada, banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi dan tidak mendapat perhatian serius oleh KPUD dan Panwas.

Ketua Panwaslu Enrekang Arifin Ali yang ditemui terpisah mengatakan banyak temuan dan surat pengaduan yang masuk ke Panwas selama Pilkada antara lain adanya pelanggaran Kampanye dengan Lintas Zona dan pelibatan anak dibawah umur yang dilakukan tiga kandidat.

" Namun dari semua pelanggaran yang ada, tidak ada indikasi pelanggaran Pidana,kalaupun laporannya ada yang masuk ke Panwas, itu tidak bisa dibuktikan dan tidak ada saksi dan pelapornya," Kata Arifin.

Arifin menjelaskan, pelanggaran Pilkada apakah itu pelanggaran Administrasi dan Pidana bisa diteruskan jika memiliki tiga unsur, ada pelapor, ada saksi dan ada Bukti.

" Selama ini, banyak kasus aduan yang masuk ke Panwas tapi tidak ada yang berani menunjukkan siapa pelapornya, siapa saksinya," Kata Arifin.

Beberapa pelanggaran yang ditemukan maupun yang masuk ke Panwas adalah bagi sembako Murah dihari tenang, pencemaran nama baik, keterlibatan PNS dalam kampanye, black campaign lewat brosur.

" Ada yang sudah kita proses dan teruskan ke KPUD dan Pemerintah, ada juga yang sulit kita dapatkan saksi dan pelapornya sehingga tidak bisa diteruskan untuk diproses," Kata Arifin.(Mg15)
Selengkapnya...

Selasa, 15 Juli 2008

Di Hukum Saat MOS


Kegiatan MOS di SMU Negeri 1 Enrekang disambut dengan gembira para siswa-siswi baru. Empat Orang Siswa yang tidak memakai pernak-pernik yang ditugaskan dihukum seniornya.
Selengkapnya...

Minggu, 13 Juli 2008

MOS DISAMBUT GEMBIRA.




ENREKANG--Seperti tahun-tahun sebelumnya, Masa Orientasi Siswa baru DI SMU Negeri 1 Enrekang, Senin 14 Juli, disambut antusias oleh siswa-siswi baru dengan memakai pernak-pernik daur ulang yang ditugaskan panitia pelaksana.

Berbagai macam gaya dan tugas yang diberikan panitia dalam penyambutan MOS. Ada yang memakai mahkota dari bekas bungkusan permen, mencoret pipinya dengan gambar "Love", memakai tas Kardus dan Plastik keresek, ada juga yang memakai plastik sebagai sepatu dan pembungkus kepala.

Sri Febrianti, Siswi baru, yang memakai Topi dari daun pohon kakao (Coklat) dan menenteng tas dari kardus, mengakui jika tugas yang diberikan sebagai uji mental.

" Saya senang-senang saja pakai topi dan tas ini, lagian semua orang juga tampak lucu," Kata Sri.

Sri yang lulusan dari Pesantren ini mengatakan jika tugas yang diberikan saat MOS sebagai bagian dari penyambutan dan perkenalan siswa-siswi baru dan tidak memberatkan keuanganya.

" Semua tugas yang diberikan kan bisa didapat karena semua bekas pakai, kita tinggal mencari saja," Kata Sri.

Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Enrekang Drs. Amiruddin, mengatakan agar siswa-siswi yang baru masuk di SMU Negeri 1 dapat memperlihatkan prestasinya dan belajar dengan sungguh-sungguh.

" Kalian adalah orang pilihan yang masuk ke Sini, dan jangan sia-siakan waktu dan pacu diri untuk berprestasi," Kata Amiruddin.

Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru dan MOS, Abd. Hafid, S.Pd mengatakan di SMU Negeri 1 Enrekang ada 218 siswa-siswi baru yang diterima dari 459 calon siswa yang mengembalikan Formulir.

" Dari hasil seleksi panitia, akhirnya kita tetapkan 218 orang yang berhasil masuk ke SMU Negeri 1 Enrekang," Kata Abd Hafid.
Selengkapnya...

Pemimpin Pembohong Tidak Akan dipilih Rakyat.

ENREKANG--Pemimpin yang hanya bisa memberi janji dan banyak membohongi Rakyat akan tamat karirnya dalam politik.

" Pemimpin pembohong hanya bisa satu periode saja, setelah itu tidak ada lagi rakyat yang akan memilihnya," Kata Dr. Armin Arsyad, M.Si, saat menjadi pembicara pada Workshop Pendidikan Pemilih dengan dengan Tema Peran Politik dan Partisipasi Masyarakat Pada Pemilu Tahun 2009 yang diadakan KPUD Enrekang, Minggu, 13 Juli Kemarin.

Hadir juga saat itu sebagai pembicara Ketua KPU Sul-Sel Dr. Jayadi Nas, M.Si dan Ema Husaimah, Spesialis Pendidikan Pemilih.

Arsyad Menilai, Banyaknya Partai yang ikut pemilu saat ini juga bisa memunculkan karakter pemimpin seperti itu.

" Banyak sekali pengurus partai yang ada saat ini adalah orang-orang yang lompat dari partai satu membentuk partai baru," Kata Arsyad.

Arsyad mengatakan, untuk menjadi pemimpin yang kuat minimal punya pengalaman bersama rakyat minimal 30 tahun sebelumnya.

" Maka, pemimpin partai yang baru saat ini, jangan bermimpi untuk meraih sesuatu dengan instan, rakyat sudah pandai memilih pemimpin," Kata Arsyad. (Mg15)
Selengkapnya...

Jumat, 11 Juli 2008

Mogepun Ikut Antre

Pernah liat para pengguna Moge berebut bensin eceran ?. Bahkan, rombongan 10 Motr gede itu, hampir saja tidak melanjutkan perjalananya ke Tanah Toraja, Jumat, 11 Juli.

Bensin yang langka tidak hanya membuat warga enrekang kesal, bahkan sudah beberapa hari ini, bensin yang ada di satu-satunya POM Bensin yang ada di Kota Enrekang selalu habis tidak dalam hitungan 24 jam.

Selengkapnya...

Rabu, 02 Juli 2008

Stiker di Mobil Anggota Dewanpun di Keluarkan.

ENREKANG--Penertiban Stiker pasangan calon yang ada di kendaraan umum dan pribadi yang dilakukan Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) Enrekang bersama Dinas Perhubungan dan Kepolisian tidak pandang bulu, Kamis 03 Juli.

Anggota DPRD Enrekang, H. Nurdin Rauf, yang melintas dan hendak membeli bensin, diberhentikan. Stiker pasangan Halalan-Hasanah yang terpasang dimobilnya pun dikeluarkan.

Ketua Panwas Enrekang, Arifin Ali, menyatakan, penertiban Stiker dilakukan dengan alasan, Stiker-Stiker yang ada dikendaraan itu termasuk bentuk publikasi yang bisa mempengaruhi pemilih.

" Padahal, aturannya, tanda gambar atau atribut pasangan harus tidak ada lagi terlihat sebelum masa kampanye berlangsung," Kata Arifin.

Saat penertiban, para sopir mobil sempat terheran-heran dan kaget. Tapi untungnya, penertiban yang dilakukan berjalan tertib.

Arifin mengatakan, jika dalam penertiban ini, ada mobil atau kedaraan yang susah dibuka Stikernya, maka panwas meminta agar kendaraan itu tidak dipakai sebelum kampanye berlangsung.

" Jadi, kita akan minta para pemilik kendaraan yang stikernya tidak bisa dikeluarkan agar, mobilnya diparkir dahulu, jangan dipakai sebelum kampanye," Kata Arifin.


Rencananya, PAnwas melakukan penertiban dalam waktu satu minggu. Panwas akan mengeluarkan teguran jika masih ada kendaraan yang bersileweran dijalan setelah penertiban dilakukan. (Mg15)
Selengkapnya...

Bensin Habis, Elpiji melonjak.

ENREKANG--Beberapa hari ini, SPBU Enrekang selalu kehabisan stok bensin. Dalam hitungan jam, setelah stok tangki diisi, Bensinpun habis.

Syukur, yang sehari-harinya menjadi pengojek dan pengantar koran dibuat pusing oleh kelangkaan BBM itu. Sementara di penjual Eceran, Bensin mencapai harga Rp 7.000 - 9.000.

" Kalau begini terus, bisa-bisa koran terlambat dibagi, dan rejeki berkurang," Keluh Syukur, yang ditemui saat sedang menyusun korannya untuk dibagi, Kamis, 03 Juli.

Tidak hanya kelangkaan Bensin yang dikeluhkan warga, melonjaknya harga gas Elpiji sampai Rp. 95.000, membuat pengusaha kecil di Kabupaten Enrekang berteriak.

Daminang, yang ditemui dirumahnya usai membeli gas elpiji menyatakan, naiknya gas elpiji ini membuatnya harus berhemat menggunakan gas. " padahal, tiap hari saya menggunakannya untuk membuat kue untuk dijual," Kata Daminang.

Daminang menceritakan, gas elpiji yang dipakinya bisa habis dalam dua minggu. " Sekarang, saya harus mencari alternatif lain untuk memasak dan membuat kue," Katanya.

Sepertinya, kelangkaan Bensin dan melonjaknya harga Elpiji itu belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Masyarakat, harus selalu antri dan hanya bisa mengeluh. (Mg15)
Selengkapnya...

Jumat, 27 Juni 2008

Enrekang Menjelang Pemilihan

Akhir-akhir ini, kesibukan tiga pasangan calon Bupati sibuk mensosialisasikan diri. Dengan janji dan program, mereka datangi masyarakat, khususnya dipedesaan atau pelosok kampung. Sehingga untuk menemui mereka sangatlah sulit.

Janji ! itulah kata pamungkas yang diberikan untuk rakyat.
Calon satu mengatakan, kami sudah melakukan apa yang orang lain baru akan lakukan.
Satunya lagi, kalau saya jadi pemimpin, korupsi dan nepotisme akan saya hilangkan.
sementara calon terakhir menagatakan, akan saya angkat taraf hidup masyarakat dan menciptakan seribu lapangan pekerjaan.


Ah.....Gombal.....!

Enrekang sebagai daerah yang berbukit dan memiliki visi agropolitan masih ketinggalan dengan daerah lain. Saat La Tinro La Tunrung menjadi bupati, APBD Enrekang meningkat tajam dan angka terakhir berkisar 500 M. Fantastis Bukan.

Namun apa yang dilakukan untuk memajukan dan membangun Enrekang dengan dana seperti itu.

Salah seorang anggota dewan pernah mengatakan, angka yang tinggi itu tidak hanya membuat enrekang malah terpuruk dengan orang kaya barunya, namun, proyek yang dilaksanakan dengan uang itu justru mubasir.

Angka kemiskinan, pengangguran tiap tahun juga meningkat, persoalan petani tak kunjung selesai walaupun sudah ada Perusda yang mau menangani pembelian hasil patani. Pendidikan anak Enrekang pun kehilangan arah.

Apakah masih ada harapan dalam masyarakat ketika memilih pemimpin ke depan ?

Sepertinya Bulshit ?
Selengkapnya...

Kamis, 26 Juni 2008

Penerima BLT banyak yang salah sasaran.

Enrekang--Bupati Enrekang Lody Sindangan dari awal mengingatkan agar yang mendapat BLT adalah mereka yang layak. Namun kenyataannya, data yang diterima para kepala lingkungan banyak yang salah sasaran, malah ada penerima yang sudah meninggal.

Data yang diterima Parepos, penerima BLT dikabupaten Enrekang sebanyak 12.306 dan BLT akan dibagikan secara serentak, Kamis 27 Juni di Kantor Pos dan Kantor Kecamatan.

Kepala Lingkungan Bungawalie, Abd Hakim yang menerima data penerima BLT, Rabu 25 Juni, mengatakan ada beberapa warganya yang seharusnya tidak layak mendapatkan BLT.

Hakim menjelaskan, dari 24 warganya yang ada dalam data, ada sekitar 4 orang yang seharusnya tidak layak mendapat BLT.

" Didata yang saya lihat ada janda pensiunan, ada pengusaha kecil, dan mereka inikan punya pendapatan sendiri," Kata Hakim.

Hakim juga menjelaskan, dilingkungan Indorangan juga banyak yang didata yang orangnya sudah meninggal.

Sebelumnya, dari beberapa pertemuan, Bupati Enrekang sudah mengingatkan agar penerima BLT adalah mereka-mereka yang layak mendapatkannya.

Dari data yang diterima, jumlah Rumah Tangga Miskin yang terbanyak menerima BLT ada di Kecamatan Baraka yakni sebesar 1.601 RTM, dan yang terkecil adalah Kecamatan Bungin dengan jumlah penerima sebanyak 526 RTM. (Mg15)
Selengkapnya...

SMA 1 masih jadi magnet.

ENREKANG--SMU Negeri 1 Enrekang masih menjadi magnet bagi para lulusan SMP di Kota Enrekang. Pada hari pertama pembukaan penerimaan siswa baru, tercata ada dua ratusan calon siswa baru yang mengambil formulir.

Muh. Mubaraq, yang ditemui saat mengambil formulir, Rabu 25 Juni mengatakan, SMU Negeri 1 menjadi pilihannya sebab di SMU 1 selain, fasilitas belajarnya cukup lengkap, banyak juga siswanya yang berprestasi.

" Saya tertarik masuk SMU 1 karena fasilitas belajarnya bagus dan saya mau seperti mereka yang berprestasi," Kata Mubaraq, Lulusan SMP 2 Enrekang.

Ungkapan senada juga diucapkan Hasbi, juga lulusan SMP 2 Enrekang, yang memilih SMU 1 Enrekang karena tertarik dengan kegiatan Ekskul Kepramukaan.

" Saya mau sekolah disini karena Ekskul Pramukanya Eksis dan banyak prestasinya," Kata Hasbi.

Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru (PSB) Abd. HAfid. S.Pd saat ditemui, mengatakan animo calon siswa baru mendaftar di SMU Negeri 1 cukup tinggi.

" hari pertama pembukaan saja, kita mendata ada duaratusan calon siswa yang mengambil formulir," Kata Hafid.

Hafid Menjelaskan, masa pengambilan Formulir akan berakhir hingga tanggal 2 Juli.
Selengkapnya...

Senin, 23 Juni 2008

Bupati Desak Penetapan Sekkab

ENREKANG--Bupati Enrekang H Lody Sindangan mengatakan bahwa jabatan Sekkab Enrekang
harus segera diisi oleh pejabat depenitif. Pasalnya, posisi ini sudah satu tahun
dijabat pejabat oleh pejabat sementara (Pjs).

Lody menegaskan, hal ini mendesak dilakukan mengingat pejabat sementara
Sekkab saat ini, Drs Alimuddin Ralla, akan memasuki masa pensiun.

Lowongnya jabatan sekda kata dia, akan berdampak besar pada pelayanan
publik. Apalagi kata dia, sekda merupakan penanggungjawab tertingga dalam
penggunaan anggaran.

"Jabatan sekkab ini ini harus menjadi perhatian kita, untuk segera diisi, karena tidak, maka akan menggangu pelayanan," ungkap Lody kepada wartawan kemarin.

Lody mengatakan bahwa dirinya akan berkunsultasi langsung dengan sekda provinsi Selasa hari ini, terkait posisi Sekkab Enrekang ini. "Waktu ketemu pak Sekda Provinsi belum lama ini, masalah ini sudah saya sampaikan.

Rencananya hari ini (Selasa red) saya ke Makassar, mudah-mudahan bisa ketemu Pak Gubernur dan saya langsung tanyakan masalah ini," jelas Lody.

Sebelumnya, tiga nama calon Sekkab Enrekang, telah mengikuti seleksi di Provinsi, masing-masing Asisten I M. Amiruddin, Kepala Diknas Enrekang, Djajadi Silamma, serta Kepala BPKD Enrekang H. Chaerul Latanro.

"Mengenai siapa yang akan ditunjuk menjadi Sekkab nantinya, itu kewenangan gubernur. Namun tidak tertutup kemungkinan nama lain yang akan mencul. Bisa saja kita ganti dengan nama yang lainnya, tergantung keinginan gubernur" katanya.(Mg15)
Selengkapnya...

Kewenangan Camat akan ditambah.

ENREKANG--Kewenangan Pemberian Izin bagi masyarakat seperti Izin usaha dan Izin
Mendirikan Bangunan akan dilimpahkan kepada camat. Kebijakan itu diambil Pemkab
Enrekang demi meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.

Bupati Enrekang H.M Lody Sindangan, mengatakan hal itu saat menyampaikan pidato
penutupan Diklatpim Tingkat III, Angkatan Ke-89, Selasa 24 Juni, di Aula Kantor BKD
Enrekang.

Menurut Lody, dalam masa pemerintahannya yang singkat, peningkatan pelayanan
masyarakat harus dimaksimalkan. " Saya mengajak para peserta Diklatpim dan juga
para pimpinan SKPD untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dalam
kepemimpinan saya yang singkat ini," Kata Lody.

Lody mengatakan, pemerintah saat ini tengah menyusun konsep pengalihan kewenangan
pemberian izin yang saat ini ditangani beberapa SKPD untuk dilimphkan pada
kecamatan.

" Camat sebagai ujung tombak pemerintahan harus diberikan kewenangan agar pelayanan
masyarakat bisa berjalan cepat," Kata Lody.

Saat dihubungi terpisah diruangannya, Asisten I Bidang Pemerintahan, Amiruddin,
yang saat itu juga ditemani Asisten III Budiman Dj dan Pymt Setda Enrekang
Alimuddin Ralla, mangatakan, pemberian kewenangan bagi para camat dalam
mengeluarkan izin semata-mata untuk lebih mendekatkan pelayanan bagi masyarakat.

" Kita saat ini sedang memikirkan konsep kewenagan apa saja yang dapat diberikan
pada Camat, tentu dengan petunjuk teknis dan mekanisme kerjanya," Kata Amiruddin.

Amiruddin menjelaskan, kewenangan yang akan dilimpahkan itu sesuai dengan tingkatan
kerumitannya. Sebab, kata Amiruddin, ada juga kewenangan yang dikeluarkan yang
perlu dikordinasikan.

" Kita lihat tingkatan kesulitannya, jika memang izin itu harus dikeluarkan tanpa
perlu kordinasi dan tidak rumit, ya kita beri kewenangan camat untuk
mengeluarkannya," Kata Amiruddin.


Selengkapnya...

Empat Partai Pendukung Hulapa Rapatkan barisan


ENREKANG--Menjelang masa Kampanye, Empat partai pendukung Hulapa, PBB, PDI-P, PPNUI
dan PBR kian merapatkan barisan membahas strategi memenangkan Hulapa.

Arsoni, yang dihubungi pertelepon, Selasa 24 Juni mengatakan, Senin kemarin, Empat
Partai itu melakukan pertemuan di Makassar untuk menggodok strategi dan bertemu
langsung dengan Umar Leha dikediamannya.

Menurut Arsoni, Empat Partai pendukung itu dalam masa kampanye sangat dibutuhkan
soliditasnya khususnya untuk menggalang basis massa mereka. " Kita saat ini terus
menggodok strategi untuk memberdayakan empat partai pendukung dalam menggerakkan
basis massa mereka," Kata Arsoni.

Arsoni juga membantah jika selama ini, empat partai pendukung Hulapa sudah akan
melarikan suara mereka dari Hulapa. " Mungkin karena yang kelihatan selama ini Umar
Leha dan Amin Palmansyah yang terus bergerak sehingga ada anggapan empat partai ini
melemah," Kata Arsoni.

Namun Arsoni memastikan jika Hulapa bersama Empat Partai itu tetap berkomitmen
untuk memenangkan Hulapa. Kemarin, Hulapa juga menerima dukungan dari 50 Kepala
Desa Se-Kabupaten Enrekang.
Selengkapnya...

Panwas merasa dilecehkan Tim Pasangan Calon.


ENREKANG--Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) Kabupaten Enrekang meresa dilecehkan oleh Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Enrekang terkait penurunan atribut pasangan calon. Panwas, bersama Satpoll PP dan Dinas Tata Ruang, Senin, 23 Juni akhirnya menurunkan atribut pasangan calon yang masih terpasang.

Sebelumnya, Panwas menyurati tiga pasangan calon agar segera menurunkan atribut calon sampai tanggal 21 Juni, hingga batas waktu ditentukan, namun kenyataannya setelah panwas turun kelapangan, malah banyak ditemukan atribut yang baru dipasang.

" Kalau, tim pasangan calon mau bekerjasama, mereka sudah menurunkan atribut calon setelah diberikan tenggat waktu, namun kami merasa terlecehkan sebab mereka mengindahkan surat panwas," Ungkap Ketua Panwaslu Kabupaten Muh Arifin Ali, yang ditemui saat melakukan penurunan atribut.

Menurut Arifin, dilapangan, banyak ditemukan atribut yang baru dipasang tim pasangan calon, padahal tim mereka sudah diberikan surat deadline pemasangan atribut calon.

" Kami malah menemukan diposko beberapa calon, ada atribut yang baru mereka pasang," Kata Arifin.

Dari penertiban atribut pasangan calon, panwas mencatat, atribut pasangan Haji La Tinro La Tunrung-Nur Hasan yang paling banyak ditertibkan, sementara yang paling sedikit adalah pasangan Umar Leha-Amin Palmansyah. (Mg15)
Selengkapnya...

Panwas sempat bersitegang dengan Dinas Tata Ruang.

ENREKANG--Saat sedang menertibkan atribut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati,Senin, 23 Juni, Panwas sempat bersitegang dengan Dinas Tata Ruang terkait baliho Muspida Cup III yang didalamnya tertuliskan nama Haji La Tinro La Tunrung.

Panwas menilai, nama Haji La Tinro La Tunrung yang tertulis dalam baliho itu dan berwarna kuning bisa mempengaruhi pemilih sementara Dinas Tata Ruang menilai baliho itu tidak ada kaitannya dengan atribut pasangan Calon.

" Kita tidak ingin mendapat sorotan dari masyarakat terkait baliho itu, sebab dalam baliho itu tertera nama salah satu calon yang akan maju dalam Pilkada," Kata Ketua Panwas Kabupaten Enrekang, Muh Arifin Ali, S.H, yang ditemui disela-sela penertiban atribut calon.

Arifin mengatakan, Panwas menilai baliho itu sudah termasuk Atribut sosialisasi calon. Sedang Dinas Tata Ruang, melihat Baliho itu adalah iklan untuk menyukseskan kegiatan Muspida Cup III.

" Saya hanya melihat Kegiatan Muspida Cupnya saja dan Haji La Tinro La Tunrung sebagai sponsor kegiatan itu, dan tidak ada kaitannya dengan politik," Kata Pelaksana Harian Dinas Tata Ruang Firman Hasri.

Setelah melakukan negosiasi bersama, diputuskan untuk menghubungi panitia pelaksana, Chairul La Tanro, terkait dengan baliho Muspida Cup III.

Saat dihubungi, lewat telepon, Chaerul La Tanro mengatakan, Panwas tidak punya hak untuk menurunkan Baliho itu sebab tidak ada kaitanya dengan Sosialisasi Calon.

" Coba lihat, adakah foto Haji La Tinro yang terpasang disitu, dan juga namanya tertera sebab Haji La Tinro yang mensponsori kegiatan itu," Kata Chaerul.

Chaerul juga menambahkan, Baliho itu belum diturunkan sebab masyarakat perlu tahu kegiatan Muspida Cup III dan terkait izin pemasangan baliho itu, Chaerul mengatakan Baliho itu dipasang sesuai izin sampai tanggal 31 Desember 2008. (Mg15)
Selengkapnya...

Minggu, 22 Juni 2008

Kepala Diknas Warning Sekolah Tidak Pungut Biaya.

ENREKANG--Kepala Dinas Pendidikan Nasional Enrekang, Djajadi Silamma, memberikan peringatan keras kepada kepala sekolah mulai dari SD-SMA di Kabupaten Enrekang untuk tidak memungut biaya pendaftaran siswa baru. Jika ditemukan, Diknas akan memberikan sanksi keras hingga pencopotan Kepsek.

" Pokoknya saya warning kepada kepala sekolah untuk tidak melakukan pengutan biaya pendaftaran atau apapun namanya bagi siswa baru saat mendaftar di sekolah," Kata Djajadi, yang ditemui, Senin 23 Juni.

Menurut Djajadi, peringatan keras itu dikeluarkan Diknas demi kepentingan masyarakat. " Janganlah membuat masyarakat terbebani dengan pungutan-pungutan, pemerintah harus berpihak pada masyarakat," Ungkap Djajadi.

Saat diberitahu adanya pungutan di SD 55 Kadeppe Maroangin, Djajadi langsung menelpon Kepala Cabang Diknas Maroangin untuk mencari tahu kebenarannya dan mengingatkan KCD Maroangin untuk memberikan peringatan jika itu benar. (Mg15)
Selengkapnya...

Kamis, 05 Juni 2008

Empat Perempuan Pencuri Susu Di Bekuk.

ENREKANG-- Empat orang perempuan bersama satu orang anak kecil, Pencuri Susu Bayi di tiga daerah, akhirnya dibekuk Aparat Kepolisian dari Satuan Lalu Lintas setelah terjadi aksi kejar-kejaran, Kamis, 05 Juni Kemarin.

Para kawanan pencuri susu ini, Yakni Yulianti, Anti, Asriani, dan Ramsita, dan satu anak kecil Dilla (3) Anak dari Yulianti, dibekuk setelah mobil Xenia DD 720 JD yang mereka pakai menabrak pohon dan masuk selokan dijalan Arif Rahman Hakim, dekat Mesjid Taqwa Enrekang. Mantang alias Rames, Sopir mobil itu melarikan diri dan hingga kini masih Buron.

Bripda Muh Mirza. F, yang menangkap kawanan pencuri itu mengungkapkan, Saat dirinya sedang jaga di Pos Lantas, masuk telepon dari Polsek Anggeraja mengabarkan ada mobil Xenia hitam yang mencurigakan dan diduga pelaku pencurian.

" Akhirnya saya putuskan untuk menunggu dan mencegat mobil itu, tapi mereka malah tancap gas dan saya kejar," Kata Mirza yang melakukan pengejaran seorang diri.

Setelah diperiksa, terungkap jika kawanan pencuri itu berhasil mencuri 5 buah kaleng susu bubuk besar di Toko Ratu Kalena, Cakke. Sebelumnya, Kawanan pencuri itu juga berhasil membawa kabur 14 Kaleng susu berbagai merek di Palopo dan 15 kaleng susu berbagai merek di Tana Toraja.

Menurut Syafruddin, jika melihat modus Operandi mereka, sepertinya mereka ini sudah sering melakukan aksi seperti ini. " Tidak mungkin orang yang baru, dan ini pasti sudah profesional," Kata Syafruddin.

Syafruddin yang menceritakan modusnya mengemukakan, Sebelum melakukan pencurian, mereka berempat masuk dalam toko yang kelihatan ramai. Mereka kemuadian mengambil barang yang mereka Incar, kemudian mendekati kasir, disaat-saat kasir sedang sibuk melayani pembeli itulah mereka memasukkan barang mereka dalam tas dan Kabur. (Mg15)
Selengkapnya...

Rabu, 04 Juni 2008

Organda Tidak difungsikan

Enrekang-- Ketua Organda Enrekang, H. Muchlis menilai selama ini, Dinas perhubungan sebagai pembina Organda tidak pernah memberikan fungsi yang jelas pada Organda.

Selain itu, Kata Muchlis, Organda selama ini tidak dapat berbuat apa-apa sebab selama ini, Organda seperti macan Ompong.

" Siapa yang mau kita bela, Anggota saja kita tidak punya, sebab pemerintah tidak mau melakukan pembinaan dan tidak mau kalau Organda itu hidup," Kata Muchlis.

Muchlis mengatakan, Organda tidak pernah melibatkan diri dalam penentuan kenaikan tarif. " Selama ini Organda tidak pernah mau melibatkan diri dalam menentukan tarif, sebab siapa yang mau diperjuangkan," Kata Muchlis.

Kesadaran para pengusaha angkutan uuntuk berorganisasi dan masuk dalam keanggotaan Organda itu tidak ada.(Mg15)
Selengkapnya...

Sopir Angkutan Desak Pemerintah Keluarkan Tarif Resmi.

ENREKANG--Sopir Angkutan Daerah Kabupaten Enrekang mendesak pemerintah segera mengeluarkan Tarif resmi Angkutan agar ada penyeragaman tarif.

" kalau begini keadaanya, kita sungkan menaikkan tarif, tapi kalau tidak dinaikkan kita terjepit, dosatu sisi, penumpang yang dikorbankan," Kata Gasali, Sopir angkutan Enrekang-Papi.

Gasali menjelaskan, Tarif yang ada saat ini sangat beragam. Rata-rata kenaikan Tarif antara Rp. 1000-5000.

Untuk Enrekang Duri misalnya, Tarifnya naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000, Enrekang-Cakke dari Rp 7.000 menjadi Rp. 10.000.

" Kalau Enrekang-papi saya hanya naikkan seribu rupiah saja, dari Rp 6000 jadi 7000," Kata Gasali.

Menurut Gasali, Pemerintah secepatnya mengeluarkan tarif resmi untuk dijadikan acuan agar tidak muncul keresahan diantara penumpang dan sopir.

Senada dengan Gasali, Husain, Sopir Angkutan Enrekang-Tungka, menghimbau pemerintah secepatnya mengeluarkan tarif. " kalau kita lihat, tarif Enrekang-Sudu itu kenaikannya sudah sangat tinggi, sementara kami ini cuma naik Rp. 2000," Kata Husain.
Selengkapnya...

Pelantikan Bupati Belum Pasti.

ENREKANG--Pelantikan Lody Sindangan sebagai Bupati Enrekang menggatikan Haji La Tinro La Turung sampai saat ini masih simpang siur. Isu yang beredar lewat HP wartawan, Lody Sindangan akan dilantik, Sabtu, 07 Juni.

Lody Sindangan yang dicegat wartawan,Kamis 05 Juni, saat menuju mobilnya kalah mempertanyakan kepada Asisten I Bidang Pemerintahan, Amiruddin.
)
" Tanya saja sama pak Amiruddin, sebab dia yang mengetahui pasti tentang rencana itu," Kata Lody, sambil masuk dalam mobilnya. Lody Sindangan meninggalkan kantor untuk menghadiri undangan Gubernur Sul-Sel di Makassar.

Amiruddin, yang ditanyapun menjawab, sampai saat ini, Surat Keputusan Mendagri tentang pengangkatan Lody Sindangan sebagai Bupati belum sampai dimejanya.

" Belum ada SK yang sampai, kita masih menunggu, kok kalian sudah dapat kabar," Kata Amiruddin.

Menurut Amiruddin, Pemerintah bersama DPRD langsung akan menjadwalkan pelantikan Bupati jika SK dari mendagri tentang pengangkatan Bupati itu sudah turun. (Mg15
Selengkapnya...

Selasa, 03 Juni 2008

Interpelasi bukan untuk menahan pelantikan Lody.

Enrekang-- Hak Interpelasi yang ditujukan oleh enam orang anggota dewan bukanlah untuk menunda atau menahan surat pelantikan Lody Sindangan sebagai Bupati Enrekang.

" Saya kira interpelasi tidak akan sampai ke situ, itu akan melanggar aturan," Kata Muhammad Nurman, AS. SH, Anggota DPRD dari Fraksi Peduli Ummat, yang ditemui selasa, 03 juni.

Nurman, yang tidak ikut menandatangani usulan interpelasi, mengatakan, persoalan interpelasi adalah hal yang bisa saja dan ini adalah hak DPRD. " Mungkin karena, hak ini baru pertama kali dilakukan, maka seakan-akan ini sesuatu yang besar," Kata Nurman.

Menurut Nurman, walaupun dirinya tidak ikut bertandatangan, tapi dirinya memaknai, interpelasi yang diajukan oleh beberapa anggota dewan itu bertujuan untuk mencari persepsi yang sama dalam memandang persoalan netralitas pejabat dan PNS.

Nurman tidak melihat, Interpelasi itu mengarah untuk menahan pelantikan Lody Sindangan sebagai Bupati, sebab jika hal itu dilakukan, itu sudah melanggar aturan. (Mg15)
Selengkapnya...

2 Fraksi Setuju Interpelasi

Enrekang-- Lima Anggota Fraksi Golkar dan satu anggota Fraksi Daulat Ummat akhirnya sepakat mengajukan hak interpelasi kepada Ketua DPRD. Dalam Aturan, Interpalasi dapat diajukan jika diusulkan oleh lima orang anggota Dewan atau lebih.
Lima Anggota Golkar itu adalah Drs. Andi Natsir, M. Idris Sadik, H.Abd Rahman, H. AM. Zubir, Drs. H. Mustakim dan Satu anggota Fraksi Peduli Ummat adalah Fit Salija.

Dalam suratnya kepada Ketua DPRD, hak interpalasi yang diajukan 6 orang anggota dewan itu terkait ketidaknetralan Plh Bupati Enrekang, H.M. Lody Sindangan dalam Pilkada Enrekang. Dalam surat tidak dijelaskan ketidaknetralan Lody itu bentuknya seperti apa.

Idris Sadik, salah satu penandatangan Interpelasi mengatakan dalam aturannya, penggunaan hak interpelasi itu minimal didukung oleh lima anggota dewan. " tapi sekarang sudah enam anggota yang setuju, jadi sudah bisa kita ajukan," kata Idris Sadik kepada wartawan akhir pekan lalu.
Idris menambahkan, jumlah legislator yang sepakat untuk menginterpelasi Lody itu, dipastikan masih akan bertambah, hanya saja karena belum sempat bertandatangan sehingga belum bisa disebutkan nama-namanya.
Idris menjelaskan, penggunaan hak interpelasi itu diajukan dewan karena ada indikasi pejabat bupati Lody Sindangan tidak netral dalam Pilkada ini, hal ini lanjut dia, tentu bertentangan dnegan aturan yang ada.
"Sekarang kita sisah tunggu tindak lanjut dari pimpinan dewan, kapan usulan ini ditindak lanjuti dalam rapat paripurna," kata Idris.
Ketua DPRD ENrekang H Achmad ANggoro yang dikonfirmasi mengatakan bahwa usulan beberapa anggota dewan itu, masih perlu dikaji lebih dalam. "Kita mesti pelajari dulu baru mengambil tindakan, jadi saya belum bisa berkomentar banyak," kata ANggoro singkat.
Lody Sindangan yang dihubungi via ponselnya kemarin mengeaskan bahwa selaku pejabat bupati, dirinya tetap netral dalam Pilkada Enrekang ini. Kendati demikian kata dia, jika dewan ngotot untuk melakukan interpelasi, maka dirinya siap untuk melawan dan buka-bukaan di dewan.
"Saya sudah berkali-kali katakan bahwa saya tetap netral di Enrekang, tapi kalau dewan ngotot, maka saya akan melawan dan buktikan siapa sebenarnya yang pantas untuk diinterpelasi," tegasnya.
Dia menjelaskan, justru Partai Golkarlah yang selama ini banyak menggerakan pejabat bahkan melakukan intimidasi untuk memilih salah satu kandidat. Mulai dari Kepala desa hingga para Camat.(Mg15)
Selengkapnya...

Kamis, 29 Mei 2008

Tambah TPS, Target 90 Persen Pemilih.

Enrekang-- KPUD Enrekang menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati 4 Agustus mendatang. Target ini dipastikan setelah KPUD menambah jumlah Tempat Pemilihan Suara (TPS) menjadi 395 TPS.

Salah satu alasan penambahan TPS mengingat partisipasi pemilih pada Pilkada Gubernur lalu sangat minim karena TPS sulit dijangkau pemilih. Sebelumnya Jumlah TPS ada 322 TPS. Artinya TPS bertambah 73 TPS.

Anggota KPUD Enrekang Akhmar Sutansi yang saat ditemui, Jumat 30 Mei, menjelaskan Topografi daerah Enrekang yang berbukit dan jarak satu desa dengan desa lain berjauhan membuat KPUD memutuskan untuk menambah TPS.

" Sangat susah kita mengharapkan pemilih dapat menyalurkan Hak pilihnya sementara TPSnya jauh dari tempat tinggalnya," Kata Akhmar yang saat itu juga ditemani Yusuf Saha.

Akhmar juga menilai, penyebab minimnya partisipasi pemilih pada Pilkada Gubernur beberapa waktu lalu karena persoalan tempat TPS sulit dijangkau pemilih.

Dengan bertambahnya TPS ini, Akhmar memastikan target jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada Enrekang bisa mencapai 90 persen. (Mg15)
Selengkapnya...

Senin, 26 Mei 2008

Angka garis Kemiskinan naik.

Enrekang-- Angka Garis kemiskinan di Kabupaten Enrekang tahun 2007 dipastikan naik setelah dilakukan pendataan. Sedangkan Angka orang Miskin mengalami penurunan.

Menurut Data yang diberikan Badan Pusat Statistik Enrekang,Angka Garis kemiskinan tahun 2006 berjumlah 131.884 orang, sedangkan angka orang miskin berjumlah 42.600 orang.

Namun pada tahun 2007, Angka garis kemiskinan penduduk enrekang naik menjadi sebanyak 137.249, sedangkan angka orang miskin mengalami penurunan menjadi 41.900 orang.
)
Kepala BPS Enrekang, Abd. Salam mengatakan, garis kemiskinan diukur meningkatnya nilai pengeluaran seseorang sedangkan pendapatannya menurun. " Itu menjadi dasar BPS menetapkan ukuran garis kemiskinan," Kata Salam.

Angka garis kemiskinan bisa semakin meningkat setelah harga BBM dan Harga kebutuhan pokok dalam beberapa hari ini mangalami kenaikan.

" Tapi itu belum bisa dipastikan dalam waktu dekat sebab kita akan lakukan lagi pendataan ulang dan hasilnya bukan dalam beberapa bulan ini, tapi mungkin tahun depan bisa kita lihat," Kata Salam. (Mg15
Selengkapnya...

Perjuangan Calon Independen Tak Kunjung Usai

Enrekang--Pertemuan Konsultasi KPUD Enrekang, Legislatif, Eksekutif dan Pihak Tim Perjuangan Calon Independen akhirnya memutuskan untuk melakukan Konsultasi dengan KPU Pusat dan Mendagri, Selasa (Hari ini.

Keputusan itu diambil setelah dalam dialog pihak KPUD, Dewan, Eksekutif dan tim perjuangan Independen tidak berhasil mengambil kesepakatan terkait dengan persoalan Independen dan terkait dengan Keputusan KPU Pusat dan Surat Mendagri tentang Calon Perseorangan.

Pimpinan Sidang, Syafruddin. SH, yang mengambil keputusan mempertimbangkan, konsultasi ini diperlukan agar semua pihak dapat terang dan arif menyikapi aturan yang ada. " Ada beberapa hal yang perlu dikonsultasikan sebab ada dua aturan yang membuat tafsiran kita berbeda terkait persoalan ini," Kata Syafruddin.

Sebelum keputusan diambil, anggota dewan banyak mempertanyakan apakah ada aturan yang dilanggar jika calon perseorangan tetap diakomodir sebab, ada aturan KPU yang membolehkan itu dan diperkuat oleh surat mendagri.

KPUD dalam pernyataan sikapnya juga tetap kukuh untuk tidak menerima calon perseorangan diakomodir sebab alasan mereka tahapan sudah berjalan.

Pembicaraan yang terus berputar-putar soal interpretasi aturan itulah yang yang membuat DPRD memutuskan untuk kembali melakukan Konsultasi. Dalam rapat itu disepakati, apapun hasil yang didapat setelah konsultasi, maka semua pihak harus mematuhinya. (Mg15)
Selengkapnya...

Minggu, 18 Mei 2008

SS 12 JULI, Ah Kau !!!!!!

Bandung-- Setelah meninggalkan Kampus IKOPIN lima Bulan lalu dan kembali untuk mengikuti Wisuda Sarjana Angkatan yang ke 35, banyak cerita dan Hal-hal yang baru yang saya dapat.

Saat Acara Pelepasan wisuda, PAnitia menghadirkan suguhan teater oleh anak-anak angkatan 2007. Awalnya BT Banget, Garing melihat pertunjukan mereka. Suara tak terdengar, Acting mereka juga ga karuan. Yang ada, mereka-mereka asik bermain untuk diri mereka, sedang kami para wisudawan malah sibuk bercanda tanpa meperhatikan mereka. Sempat aku protes juga, apa-apaan diacara seperti ini musti ada gelaran teater segala.

Tapi setelah Acara berakhir, Saat sedang Asik Ngobrol Ma Derbi, Anak-anak yang tadi berteater nyamperin. Ternyata mereka kenal dengan saya. Mereka ungkapin niat mereka ngehidupin lagi Sanggar Seni 12 Juli. Organisasi Seni yang ada di Kampus.

Diam-Diam setelah saya memperkenalkan SS 12 Juli 5 Bulan lalu dihadapan mereka saat mereka masih mahasiswa baru, mereka memiliki niat untuk bergabung. Sayangnya, setelah perkenalan itu saya keburu ilang.

Dan sekarang mereka datang seperti anak yang ngerengek minta agar lagi SS 12 Juli diaktifin lagi. Mereka meminta, mengungkapkan keseriuasannya disaat tiada lagi orang-orang yang dulu di SS, termasuk saya yang sudah harus pulang kampung lagi.

Melihat semangat mereka itu, akhirnya saya menyempatkan waktu untuk bertemu dan memberikan gambaran bagaimana seharusnya mereka jika benar ingin berkegiatan lewat wadah SS. Saya juga mengajak Fitra untuk bertemu mereka. Namun, dua pertemuan tidak cukup untuk membimbing mereka. Semoga saja semangat mereka terus hidup, mau menggali diri dan menunjukkan kreatifitasnya. Ini hanya harapan dibalik kampung yang jauh dari mereka.

Selengkapnya...

Senin, 21 April 2008

Isu Jual Jawaban UN Banyak beredar. * Siswa dimintai uang sampai 200 ribu.

Enrekang--Banyak cara yang dilakukan orang untuk malakukan penipuan, bahkan pelaksanaan ujian nasionalpun dijadikan ladang. Bagaimana tidak, siswa pasti tergiur dengan iming-iming bocoran soal karena ingin lulus hanya dengan membayar Rp. 200 ribu.

Asra, seorang siswi kelas tiga salah satu sekolah di Enrekang yang ditemui Selasa 22 April.mengaku sempat ditawari beberapa orang yang menyediakan kunci jawaban dengan harga 200 ribu.

" Saya saat jalan pernah ditawari seseorang yang katanya punya kunci jawaban soal UN, harganya 200 ribu," Kata Asra.

Namun Asra tidak tergiur dengan tawaran itu. "Kok bisa ada jawaban yang beredar,kan soal itu dijaga polisi," Kata Asra.

Kepala Diknas Enrekang Djajadi Silamma, saat dikonfirmasi juga mengungkapkan keheranannya. " Tidak mungkin ada kunci jawaban yang beredar, itu pekerjaan orang yang tak bertanggung jawab," Kata Djajadi

Djajadi menghimbau agar siswa tidak terpengaruh dengan iming-iming itu sebab akan merugikan diri sendiri. " Lebih baik giat belajar dari pada harus dapat yang instan," Kata Djajadi.(Mg15)
Selengkapnya...

Isu Jual Jawaban UN Banyak beredar. * Siswa dimintai uang sampai 200 ribu.

Enrekang--Banyak cara yang dilakukan orang untuk malakukan penipuan, bahkan pelaksanaan ujian nasionalpun dijadikan ladang. Bagaimana tidak, siswa pasti tergiur dengan iming-iming bocoran soal karena ingin lulus hanya dengan membayar Rp. 200 ribu.

Asra, seorang siswi kelas tiga salah satu sekolah di Enrekang yang ditemui Selasa 22 April.mengaku sempat ditawari beberapa orang yang menyediakan kunci jawaban dengan harga 200 ribu.

" Saya saat jalan pernah ditawari seseorang yang katanya punya kunci jawaban soal UN, harganya 200 ribu," Kata Asra.

Namun Asra tidak tergiur dengan tawaran itu. "Kok bisa ada jawaban yang beredar,kan soal itu dijaga polisi," Kata Asra.

Kepala Diknas Enrekang Djajadi Silamma, saat dikonfirmasi juga mengungkapkan keheranannya. " Tidak mungkin ada kunci jawaban yang beredar, itu pekerjaan orang yang tak bertanggung jawab," Kata Djajadi

Djajadi menghimbau agar siswa tidak terpengaruh dengan iming-iming itu sebab akan merugikan diri sendiri. " Lebih baik giat belajar dari pada harus dapat yang instan," Kata Djajadi.(Mg15)
Selengkapnya...

Bupati Tinjau Pelaksanaan UN

Enrekang--Ujian Nasional di Kabupaten Enrekang diikuti 2162 siswa. Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung pada hari pertama,Selasa 22 April, memantau langsung pelaksanaan Ujian Nasional di tiga sekolah.

Dalam pantauannya,yang ditemani Kepala Diknas Enrekang, Drs Djajadi Silamma di SMU Negeri 1 Enrekang, La Tinro bahkan masuk kedalam kelas dan melihat langsung siswa mengerjakan soal-soal UN.

Di SMU Negeri 1, La Tinro mendapat laporan, ada tiga ruangan kelas yang terlambat mendapatkan soal dan lembar jawaban. Namun keterlambatan itu tidak menghambat pelaksanaan ujian nasional. Seorang siswa juga dinyatakan sakit dan mengerjakan soalnya dibantu oleh tim pengawas independen.

Pada tahun 2007 lalu, dua siswa SMU Negeri 1 Enrekang dinyatakan tidak lulus. La Tinro berharap tahun 2008 pencapaian kelulusan bisa mencapai seratus persen.

" Kita berharap mencapai angka kelulusan sampai seratus persen," Kata La Tinro.

Selain itu, La Tinro juga berharap, kualitas mutu anak didik di Kabupaten Enrekang dapat terus ditingkatkan dan bersaing dengan daerah lain.(Mg15)
Selengkapnya...

Senin, 14 April 2008

Perempuan Pengojek Pertama,Sudah bisa Cicil Motor Baru.

Ratna, (32) dengan bangga mengungkapkan jika dirinya menjadi perempuan pertama yang mengojek di Enrekang. Mengojek sudah dilakoni Ratna tujuh bulan yang lalu.

" Awalnya saya selalu digangguin, tapi saya cuek saja," Kata Ratna.

Ratna mengungkapkan, orang enrekang sebenarnya banyak yang mau mengojek, tapi masih malu-malu. " Sebenarnya mau ji juga mengojek, tapi masih malu-malaui semua," Kata Ratna.

Siapa sangka, berawal dari inisiatif itu, hingga kini, di Enrekang sudah ada tiga perempuan yang mengojek.

Ibu empat orang anak ini mengatakan dari kerja mengojek ini, ratna bisa membawa uang ke rumah perhari rata-rata Rp 50 Ribu rupiah. " Kalau andalin gaji suami mana cukup," Kata Ratna yang suaminya bekerja pada seorang Notaris.

Sejak tiga hari yang lalu, Ratna juga sudah memakai kendaraan yang baru untuk mengojek. " Motor itu hasil dari mengojek selama tujuh bulan," Kata Ratna Bangga.

Selama mengojek Ratna,lebih banyak membawa penumpang perempuan. " Kalau laki-laki yang saya kenal dan dekat, biasa saya bawa," Kata Ratna.

Ratna mengungkapkan jika selama ini profesi tukang ojek mendapat dukungan dari Suami dan anak-anaknya.
Perempuan yang lain berani mencoba ?.
Selengkapnya...

Kamis, 10 April 2008

DPRD Himbau Defenitifkan SETDA

Enrekang—Posisi Sekertaris Daerah sebagai jabatan struktural yang strategis dan penting sebaiknya segera diisi pejabat defenitif.

Pentingnya pejabat defenitif kerena terkait dengan pengelolaan anggrana dan pembinaan PNS.

Ketua DPRD Enrekang H. Achmad Anggoro yang ditemui wartawan, Jumat 11 April menilai,
posisi Setda akan lebih efektif dan fokus membina PNS dan mengelola anggaran jika
ditangani pejabat defenitif. Anggoro juga tidak mengerti sampai saat ini, pemerintah
belum menunjuk pejabat defenitif.

Anggoro mengemukakan, Saat ini sudah ada tiga nama yang dikirim di Depdagri yaitu Amiruddin, Djajadi Silamma dan Chaerul La Tanro. “ Saat konsultasi dengan Depdagri
bulan februari lalu, kami diperlihatkan tiga nama itu,” Kata Anggoro.

Walaupun begitu, Anggoro menilai, pejabat defenitif akan lebih efektif bekerja walaupun selama ini Alimuddin Ralla sebagai pelaksana tugas juga memperlihatkan kinerja yang baik.

“ Walaupun selama ini pejabat sementara memperlihatkan kinerja dengan baik namun
lebih efektif jika dijabat oleh pejabat defenitif,” Kata Anggoro.

Anggoro mengatakan, DPRD tidak akan bosan mengeluarkan himbauan kepada Pemerintah untuk segera mengisi jabatan Setda. Anggoro mengakui, peran DPRD hanya sebatas memberi himbauan. “ Inilah keterbatasan DPRD, todak seperti dulu lagi dimana DPRD yang menetukan pengangkatan Setda,” kata Anggoro.

Menurut Anggoro, dalam beberapa hari kedepan DPRD kembali akan melakukan koordinasi dengan Eksekutif. “ Insya Allah, saat pertemuan itu kita kembali menyarankan segera mengangkat pejabat defenitif,” kata Anggoro. (Mg15)
Selengkapnya...

Senin, 07 April 2008

Pendukung La Tinro turun ke jalan.



Enrekang—Mendengar akan adanya demo yang dilakukan oleh Laskar Massenrempulu, Massa yang mengatasnamakan Pendukung Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung pun ikut turun ke jalan, dan mendatangi Kantor Bupati, Senin 07 Maret.

Massa yang turun ke jalan dan terus memekikkan “ Hidup La Tinro”, mengklaim dirinya turun karena dorongan hati nurani. Mereka bermaksud menjaga agar para demonstran yang mengatasnamakan Laskar Massenrempulu dapat menyalurkan aspirasi dengan baik secara benar dan tidak melakukan pembunuhan karakter. Namun sayangnya, mereka tidak mengantongi surat ijin.

Dalam orasinya, Lily mengatakan turunnya mereka ke jalan hanya untuk mengamankan demokrasi dan memantau agar proses penyaluran aspirasi tidak mengarah ke pembunuhan karakter.

“ Kita berkumpul hanya untuk memantau agar demokrasi tidak kebablasan dan para demonstran tidak melakukan cara cara kotor seperti pembunuhan karakter,” Kata Lily.

Mendengar Massa pendukung La Tinro tidak mengantongi ijin, Kapolres Enrekang AKBP Endi Sutendy meminta massa untuk membubarkan diri setelah diberi kesempatan menyampaikan aspirasi selama 15 menit.

“ Kita tahu mereka tidak ada ijin, tapi belum ditindak sebab mereka harus diberi pemahaman dulu,” Kata Endi.

Menurut Endi, Masyarakat harus diberikan pemahaman terlebih dahulu bagaimana etika menyampaikan aspirasi. Pihaknya tidak mau begitu saja menghambat saluran yang berakibat anarkis. “ Setelah mereka semua paham, kita tidak lagi mentolerir ada demo yang tidak berijin,” Kata Endi. (Mg15).
Selengkapnya...

Demo hanya Isu Belaka.


Enrekang—Rencana demonstrasi yang mengatasnamakan laskar massenrempulu ternyata hanya isu belaka. Puluhan aparat keamanan dari Polisi dan Satpol PP yang menunggu sejak pagi akhirnya membubatkan diri, Senin 07 maret, pukul 13.00.

“ Jika melihat surat yang masuk di kita, hari ini memang rencananya ada demo atas nama Laskar Massenrempulu,” Ungkap Kapolres Enrekang, AKBP Endi Sutendy yang ditemui wartawan.

Namun karena sampai pukul 13.00, Laskar Massenrempulu tidak tampak juga, Endy langsung memerintahkan jajarannya untuk bubar.

Wakil bupati Enrekang Lody Sindangan menilai pengungkapan kritik lewat cara berdemonstrasi tetaplah harus sesuai koridor dan memperlihatkan bukti dan memeberi solusi. “ Jangan sampai datang hanya berteriak-teriak saja, mereka harus memberi bukti dan solusinya,” kata Lody.

Lody Sindangan menekankan demonstrasi tidaklah harus selalu identik dengan kerusuhan. “ Jadi sampaikan juga pada semua kalau Enrekang masih aman-aman saja,” kata Lody. (Mg15)
Selengkapnya...

Jumat, 04 April 2008

Aneh...!

aku kehabisan ransum.
aku kehabisan energi.
aku kehilangan gairah.

aku tak punyalagi api.
aku tak lagi mau membakar.

Hidup hanya putaran roda
jalan hanya menjadi sejarah ban yang melindas
tak ada lagi kejujuran
lagi tak ada pekerja keras.
Selengkapnya...

Rabu, 02 April 2008

Tim Verifikasi Penempatan Los Pasar terbentuk

Enrekang—Untuk mempercepat pengalihan pedagang pasar Sentral Enrekang dan Pasar Sudu, Pemerintah membentuk tim verfikasi. Percepatan pengalihan juga untuk mengurangi kesemrawutan pedagang yang selama ini memakai bahu jalan untuk berdagang.

“ Kita segera akan melakukan rapat untuk membahas pelaksanaan proses verifikasi pedagang di dua pasar di Enrekang,” Kata Ketua Tim Verifikasi, Irfan Barung, yang ditemui kamis 03 Maret.

Irfan Barung yang juga Kepala Dinas PPD Enrekang mengatakan, tim akan memikirkan bagaimana mengatur dan membagi penempatan para pedagang. Pedagang lama menjadi prioritas utama dalam pembagian los. “ ini makanya tim akan melakukan pendataan ulang,” Kata Irfan.

Menurut Irfan, jika setelah pendataan dan masih ada Los yang kosong, maka akan diberikan kepada para pedagang baru yang terlebih dahulu harus memasukkan proposal permohonan.

“ Repotnya lagi jika jumlah pedagang lebih banyak dari los pasar, maka Tim benar-benar harus mengatasi itu,” Kata Irfan.

Irfan menambahkan, setelah proses relokasi pedagang sudah selesai, pedagang harus memegang komitmen untuk tidak menjadikan los sebagai tempat tinggal. “ Los pasar hanya betul-betul untuk berdagang bukan untuk tempat tinggal,” kata Irfan. (Mg15)
Selengkapnya...

PPD Akan Salurkan Miyak Goreng dan Kedelai Bersubsidi

Enrekang—Pertengahan April ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (PPD) Daerah Enrekang rencananya akan menyalurkan 120 ribu liter minyak goreng bersubsidi kepada 800 rumah tangga miskin. Penyaluran ini berlangsung selama enam bulan kedepan.

Selain itu, PPD juga akan menyalurkan kedelai bagi pengusaha tahu tempe yang selama ini kesulitan pasokan akibat harga yang melambung.

Untuk minyak goreng, Pemerintah memnerikan subsidi Rp 2.500 dari harga pasar. Saat ini,Minyak goreng dipasaran seharga Rp. 10.000/ Liter. Sementara untuk Kedelai, Pemerintah memberikan Subsidi Rp.1000/ Liter.


Kepala Dinas PPD Drs. Irfan Barung yang ditemui Kamis 03 April mengatakan, Pembagian minyak goreng ini sudah sangat terlambat. “ Sebenarnya maret ini, sudah harus dibagikan, hanya saja ada kelambatan administrasi dari pemerintah pusat,” Katanya.

Irfan mengatakan, teknis pembagian Minyak goreng bersubsidi akan diberikan ke Kecamatan. “ Nanti kecamatan yang memberikan kupon kepada Masyarakat miskin, PPD tinggal mengawasi pelaksanannya,” Kata Irfan.

Saat ini, Kata Irfan, PPD akan mengundang pengusaha minyak goreng sebagai mitra dalam menyalurkan minyak goreng. “ Beberapa syaratnya, pengusaha itu mau menalangi pendanaan terlebih dahulu dan sanggup menyalurkan minyak goreng 5000 liter setiap pelaksanaannya,” kata Irfan. (Mg15)
Selengkapnya...

Senin, 31 Maret 2008

RSU Massenrempulu Sudah dilengkapi Bank Darah

Enrekang,Parepos--Masyarakat Massenrempulu yang berobat di RSU Massenrempulu tidak lagi harus menunggu berjam-jam saat membutuhkan darah. Dalam hitungan 20 menit, pasien sudah bisa terlayani. Mulai, Jumat 28 maret, RSU Massenrempulu Sudah dilengkapi Bank Darah.

Untuk pengadaan kantong darah, RSU massenrempulu juga mengadakan donor darah.Selama ini,RSU masih mengambil darah untuk melayani pasien di RSU Pare-pare.

Menurut Direktur RSU Massenrempulu Dr. Muhammad Yamin, masyarakat tidak lagi harus resah jika berobat di RSU karena takut tidak mendapatkan darah. " Hadirnya Bank Darah ini, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berobat di RSU ini," Kata Yamin.

Penanggungjawab Pelayanan Unit Transfusi Darah Pembina Dinkes Provinsi Sul-Sel Dr. Kusmerini mengatakan, Bank Darah di RSU Massenrempulu bisa menampung 100 kantung darah. Saat ini, Dinkes Prov Sul-Sel juga sedang melatih tenaga medis yang disiapkan untuk menangani unit darah RSU Massenrempulu.

" Dalam menjalankan unit transfusi darah, perlu ada Tenaga medis yang paham tugasnya dan saat ini sedang dalam pelatihan kami," ujar Kusrini.

Kusrini juga menyebutkan, Setiap Rumah Sakit di seluruh Indonesia harus menyiapkan unit transfusi darah sesuai peraturan Menkes No 423 Tahun 2007.

Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung menghimbau masyarakat untuk bisa mendonorkan darahnya untuk menjaga kelangsungan stok Bank Darah. " Semoga keberadaan Bank Darah bisa memberi kelancaran operasi di RSU Massenrempulu," kata La Tinro. (Naim)
Selengkapnya...

Selasa, 25 Maret 2008

Latimojong Jauh di Sana..

Rasa lelah yang menyergap Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung beserta rombongan setelah berjam-jam menempuh perjalanan menuju desa latimojong yang licin dan berlumpur oleh gerimis, terobati oleh sambutan warga, segarnya udara dan alunan musik bambu.

Setelah istirahat sebentar, beberapa pejabat Setda Enrekang ikut bergabung bergembira meniup bas bambu, ada yang menari-nari, sementara yang lain bertepuk tangan mengikuti alunan musik dan kadang tertawa melihat aksi dirigen yang kocak. Musik bas yang terbuat dari bambu adalah ciri musik tradisional Enrekang. Di Latimojong, musik bambu dialunkan untuk pesta dan saat mendirian rumah baru.

Kunjungan La Tinro ke desa Latimojong, kamis 20 Maret, adalah kunjungannya yang ketiga. La Tinro juga adalah bupati pertama menginjakkan kakinya di desa yang berada di bawah kaki gunung latimojong. Padahal sudah 13 Bupati yang memimpin Kabupaten Enrekang. Dalam kunjungganya ini, La Tinro menyempatkan bermalam sehari, merasakan dinginnya malam bersama warga.

Latimojong, bagi warga adalah berkah. Gunung yang tingginya 3.680 metar dan tertinggi di Sul-Sel, memiliki hutan yang lebat dan mengalirkan air yang jernih. Tanahnya yang subur oleh warga ditanami kopi, cengkeh, padi, tomat dan palawija. Tiap tahunnya, desa latimojong bisa menghasilkan 700 ton kopi dan 400 ton cengkeh. Sayang sekali, infrastruktur jalan membuat warga jauh dari akses pasar, hasil pertanian warga belum memberikan kesejahteraan.

Kopi adalah nyawa utama bagi warga di Latimojong. Agar produktifitas kopi dan kualitasnya bertambah, selain perbaikan jalan, warga juga meminta agar difasilitasi pabrik pengupas dan penggiling kopi.

Tokoh Masyarakat, Tahrim, dalam tatap muka bersama rombongan menyampaikan, warga selama ini merasa desanya terisolir. Hasil pertanian belum memberikan kesejahteraan yang berarti. “Pernah hasil pertanian kami dibuang percuma, membusuk di pinggir jalan karena mobil tidak mau masuk ke desa ini saat hujan datang,” kata Tahrim.

Bahkan, Tahrim melanjutkan, warga dusun Karangan, dusun terakhir sebelum mendaki ke Latimojong, sangat mendambakan ada mobil yang masuk. “ Saking pengennya melihat mobil masuk ke dusunnya, warga melakukan Swadaya dan terkumpul dana 85 juta untuk membuka jalan,” kata Tahrim.

Menuju Latimojong dirasakan juga oleh wartawan Fajar Kasman dan Wartawan RRI Lubis. Jalan yang licin dan berlumpur sering membuat mereka terjatuh. Belum lagi, salah sedikit, jurang yang terjal sudah menanti. “ Saya baru lihat medan seperti ini, jalannya licin, kaki saya jadi korban kena knalpot dan luka karena jatuh terus,” Kata Kasman.

Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung dalam sambutannya, mengungkapkan pemerintah akan mengusahakan memperbaiki jalan menuju desa. “ Saya juga kaget, kedatangan saya yang kedua lalu jalan tidak separah ini,” Kata La Tinro.

Di depan warga, La Tinro mengemukakan secepatnya akan berkordinasi dengan Bappeda untuk merencanakan perbaikan jalan dari dan menuju desa Latimojong. Selain itu, Pemerintah juga berusaha mencari pengusaha yang bisa menjadi Bapak asuh bagi para petani kopi. (Mg15)
Selengkapnya...

Minggu, 23 Maret 2008

Pemerintah Akan Bangun Pabrik Pupuk Organik.

Enrekang,Parepos—Pemerintah Kabupaten Enrekang berencana membangun Pabrik Pupuk Organik Bekerjasama dengan Badan Penerapan dan Pengembangan Teknologi (BPPT) dan LIPI.

Saat ini, Pemkab Enrekang masih meninjau empat daerah untuk dijadikan lokasi
pendirian Pabrik. Empat daerah itu Maiwa, Baraka, Masalle dan Baroko. Pabrik Pupuk
yang direncanakan akan memproduksi pupuk satu ton pupuk perjam.

Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung saat ditemui disela-sela istirahatnya di
Desa Pottokullin, Kecamatan Baraka, Pekan lalu mengemukakan pendirian pabrik pupuk
sebagai upaya pemerintah dalam membatu petani yang selama ini kesulitan pupuk. “

Pabrik Pupuk juga dalam menunjang pencapaian Visi Agropolitan Kabupaten Enrekang,”
Kata La Tinro.

Pendirian Pabrik Pupuk menyiapkan dana sebesar 150 juta dalam APBD. Dan dana
lainnya didapatkan dari BPPT dan LIPI.

“ Kita berharap, Pabrik Pupuk ini dapat segera terwujud, dan pengelolaannya di
bawah koordinasi Dinas Pertanian,” kata La Tinro. (Mg15)
Selengkapnya...

Selasa, 11 Maret 2008

Tiga Pencuri Tabung dibekuk di Enrekang.


Enrekang,Parepos--Anwar bin Rajja, Syamsuddin Mamma bin Daeng Tuka dan Samsul dengan mobil kijang kapsul yang direntalnya menyusuri Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang mencuri tabung gas elpiji. Di Tana Toraja, tiga orang ini berhasil mendapatkan 10 Tabung dan di Enrekang mendapatkan tiga tabung.

Beruntung, aksi tiga orang yang diidentifikasi sebagai warga Takalar ini cepat tercium aparat kepolisian Enrekang. Dua orang berhasil dibekuk Senin 10 Maret, pukul 4.30 dini hari di Kecamatan Maiwa. Sementara Samsul berhasil melarikan diri dan saat ini masih dalam pegejaran polisi.

Menurut Kasat Reskrim Mapolres Enrekang AKP Muh. Natsir. S, Ketiga orang ini adalah pencuri tabung kambuhan sebab mereka juga pernah tertangkap mencuri tabung di Makassar.

Natsir menjelaskan, Ketiga orang ini dengan mobil DD 742 HB menyusuri jalan sepanjang tana toraja dan enrekang dan mencuri tabung warga yang tidak terjaga.
" Tabung yang dicuri tiga orang ini adalah tabung yang oleh pemiliknya disimpan didepan rumah dan tak terjaga," Kata Natsir.

Saat masuk ke wilayah Enrekang, pencuri ini ketahuan oleh warga yang mengaku kehilangan Tabung dan langsung melapor. Berdasarkan laporan warga itulah akhirnya kepolisian langsung bertindak.

Natsir menghimbau agar mereka yang menjual tabung tidak lagi membiarkan tabung tidak terjaga dan menyimpannya didalam rumah.
Selengkapnya...

Harry Moekti Puji Masyarakat Enrekang

ENREKANG,PAREPOS--Mantan Roker terkenal yang pernah jaya di tahun 90-an yang kini aktif menjadi juru da'wah, memuji gaya hidup masyarakat Kabupaten Enrekang.

Di hadapan ratusan masyarakat bumi massenrempulu yang memadati lapangan sepak bola batili Enrekang, dalam acara tabligh akbar pada Senin malam, Harry mengaku cukup salut karena kabupaten Enrekang yang dikenal sebagai daerah dengan masyarakat yang religius selama ini, ternayat bukan hanya teori.

Buktinya kata harry, meski kondisi lapangan yang becek akibat diguyur hujan, namun tidak menurunkan minta masyarakat untuk menghadiri acara tabligh akbar tersebut. "Saya juga salut buat pemerintah daerah yang telah melahirkan beberapa Peraturan daerah (Perda) tentang syariat islam, seperti Perda bebas miras, Perda busana muslim dan muslimah serta perda tentang baca tulis Alquran," kata Harry.

Harry mengatakan, belum banyak daerah di Indonesia yang menerapkan perda seperti ini, bahkan kata dia, untuk Sulsel, baru Bulukumba dan Enrekang. Dalam acara yang dihadiri para pejabat daerah tersebut, termasuk Bupati La Tinro dan istrinya, Ny Silvy La Tinro, Harry juga menjelaskan alasannya sehingga berhenti jadi artis. "Untuk menghasilkan uang miliaran rupiah, bagi seorang artis itu tidak sulit, tapi mengapa saya memilih untuk berhenti jadi artis, karena saya sadar bahwa artis itu hanyalah pembawa kemaksiatan dan penyebar ajaran Yahudi," tegasnya.

Harry dijadwalkan berada di Enrekang hingga 12 maret, dan akan memimpin acara Tabligh akbar di beberapa kecamatan di Enrekang, selain di Kota Enrekang, juga di kecamatan Anggeraja, Alla, Malua dan Kecamatan Baraka.(naim)
Selengkapnya...