Selasa, 03 Juni 2008

2 Fraksi Setuju Interpelasi

Enrekang-- Lima Anggota Fraksi Golkar dan satu anggota Fraksi Daulat Ummat akhirnya sepakat mengajukan hak interpelasi kepada Ketua DPRD. Dalam Aturan, Interpalasi dapat diajukan jika diusulkan oleh lima orang anggota Dewan atau lebih.
Lima Anggota Golkar itu adalah Drs. Andi Natsir, M. Idris Sadik, H.Abd Rahman, H. AM. Zubir, Drs. H. Mustakim dan Satu anggota Fraksi Peduli Ummat adalah Fit Salija.

Dalam suratnya kepada Ketua DPRD, hak interpalasi yang diajukan 6 orang anggota dewan itu terkait ketidaknetralan Plh Bupati Enrekang, H.M. Lody Sindangan dalam Pilkada Enrekang. Dalam surat tidak dijelaskan ketidaknetralan Lody itu bentuknya seperti apa.

Idris Sadik, salah satu penandatangan Interpelasi mengatakan dalam aturannya, penggunaan hak interpelasi itu minimal didukung oleh lima anggota dewan. " tapi sekarang sudah enam anggota yang setuju, jadi sudah bisa kita ajukan," kata Idris Sadik kepada wartawan akhir pekan lalu.
Idris menambahkan, jumlah legislator yang sepakat untuk menginterpelasi Lody itu, dipastikan masih akan bertambah, hanya saja karena belum sempat bertandatangan sehingga belum bisa disebutkan nama-namanya.
Idris menjelaskan, penggunaan hak interpelasi itu diajukan dewan karena ada indikasi pejabat bupati Lody Sindangan tidak netral dalam Pilkada ini, hal ini lanjut dia, tentu bertentangan dnegan aturan yang ada.
"Sekarang kita sisah tunggu tindak lanjut dari pimpinan dewan, kapan usulan ini ditindak lanjuti dalam rapat paripurna," kata Idris.
Ketua DPRD ENrekang H Achmad ANggoro yang dikonfirmasi mengatakan bahwa usulan beberapa anggota dewan itu, masih perlu dikaji lebih dalam. "Kita mesti pelajari dulu baru mengambil tindakan, jadi saya belum bisa berkomentar banyak," kata ANggoro singkat.
Lody Sindangan yang dihubungi via ponselnya kemarin mengeaskan bahwa selaku pejabat bupati, dirinya tetap netral dalam Pilkada Enrekang ini. Kendati demikian kata dia, jika dewan ngotot untuk melakukan interpelasi, maka dirinya siap untuk melawan dan buka-bukaan di dewan.
"Saya sudah berkali-kali katakan bahwa saya tetap netral di Enrekang, tapi kalau dewan ngotot, maka saya akan melawan dan buktikan siapa sebenarnya yang pantas untuk diinterpelasi," tegasnya.
Dia menjelaskan, justru Partai Golkarlah yang selama ini banyak menggerakan pejabat bahkan melakukan intimidasi untuk memilih salah satu kandidat. Mulai dari Kepala desa hingga para Camat.(Mg15)

Tidak ada komentar: