Beberapa bulan kemarin, Harian Tribun Timur, Seputar Indonesia, Fajar dan Ujungpandang ekpres (upeks) membuka lowongan. Saya mengirim lamaran ke semua Koran itu. Dari semua lamaran yang saya kirim, saya terpamggil ikut test di Harian Upeks.
Kabar lulusnya saya datang dari teman yang juga ternyata memasukkan lamaran. Pengumunan keluar hari Sabtu, 06 September. Semua yang lulus berkas, diminta datang ikut test tertulis, Selasa, 09 September.
Kabar lulusnya saya di Upeks ternyata juga singgah di Kantor saya sebelumnya Harian PAREPOS. Saat saya di Makassar, saya ditelepon Ka Ical, Pimred PAREPOS. Ka Ical mengecek kebeadaan saya. Di PAREPOS juga berkembang, kependahan saya karena perselisihan yang selalu terjadi antara saya dengan kawan PAREPOS di Biro ENrekang.
Kenapa saya harus Pindah ? Bukankah PAREPOS juga adalah sebuah Harian yang juga sama dengan Upeks ?
Semua orang selalu ingin mencoba pengalaman yang baru dan pastinya memikirkan karir. Saya memutuskan untuk pindah karena saya ingin mendapat sesuatu yang baru dan tantangan baru ditempat yang baru.
Sudah hampir satu tahun lebih saya bergabung dengan PAREPOS. Disana saya mendapat banyak pelajaran, terutama pelajaran bagaimana harus berkelit diantara teman yang tidak punya keinginan untuk tumbuh bersama. PAREPOS saya lihat mengajarkan kita untuk menjadi individualistis. Bukan bekerja secara Tim dan inilah yang selama ini saya rasakan kurang dari PAREPOS.
Dan kesempatan tidak datang dua kali. Kesempatan di Upeks harus saya maksimalkan untuk menjadi yang terbaik.
Rabu, 10 September 2008
Mendaftar ke Upeks
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar