Jumat, 28 Desember 2007

Pimpinan Sidang ingatkan agar pembahasan anggaran tidak molor.


ENREKANG--- Pimpinan Sidang pada Rapat paripurna Dewan Perwakilan rakyat mengingatkan eksekutif dan anggota dewan agar pembahasan nota keuangan dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten enrekang tahun anggaran 2008 tidak berjalan lambat.
Peringatan itu disampaikan, H. Mustakim, sebelum rapat paripurna berakhir, Jumat, 28 desember, di Kantor DPRD. Mustakim berharap sanksi yang dikeluarkan Menteri keuangan terkait keterlambatan pembahasan nota keuangan dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah tidak menimpa Kabupaten Enrekang.

" Untuk itulah, kiranya pihak eksekutif dan legislatif dapat memperhatikan pembahasan-pembahasan yang akan dilakukan sehingga jalannya rapat bisa berjalan dengan baik sesuai waktu yang ditentukan," himbau Mustakim.
Dalam dengar pendapat fraksi-fraksi, peningkatan pendapatan pemerintah enrekang pada tahun 2008 sebesar 9 persen mendapat pujian anggota dewan yang tergabung dalam lima fraksi di DPRD. Namun Fraksi peduli ummat juga menilai bahwa kenaikan itu tidak berbanding lurus dengan turunnya angka kemiskinan dan pengangguran di Enrekang.
" Perlu dicermati bahwa kenaikan pendapatan ini seharusnya dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran," Ujar Iqbal Attamimi, Juru bicara Fraksi peduli ummat.
Selain itu, Fraksi Partai Bulan Bintang melalui juru bicaranya, R. Sumardhy, juga mengingatkan agar kerusakan hutan dan penggundulan hutan dapat ditertibkan agar enrekanf terhindar dari bencana.
" Saya juga mengusulkan pemerintah memaknai tahun 2008 sebagai tahun sadar lingkungan dengan bersama masyarakat mencanangkan penanaman sejuta pohon," Ujar Sumardhy. (Mg15)
Selengkapnya...

Pemerintah rencana tambah Bus Pelajar.

ENREKANG--- Empat unit Bus Sekolah untuk pelajar yang saat ini beroperasi masih dirasa kurang. Pemerintah Daerah merencanakan penambahan empat unit mobil lagi untuk tahun 2008.

Desakan untuk penambahan bus sekolah juga diungkapkan, R. Sumardy, juru bicara Fraksi Bulan Bintang, saat menyampaikan pandangan pada rapat paripurna pembahasan nota keuangan dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten enrekang tahun anggaran 2008, Jumat, 28 desember, di Kantor DPRD.

Menurut Sumardhy, masih banyak siswa yang tidak terangkut bus sekolah sehingga ada yang berjalan kaki atau harus naik angkutan lain yang tidak gratis," Kata Sumardhy.

Untuk itulah, kiranya penambahan ini betul-betul dapat terealisasi sehingga tidak ada lagi siswa yang terlambat ke sekolah atau sebaliknya terlambat pulang ke Rumah.

Bupati Enrekang, H. La Tinro La Tunrung, mengatakan, Pemerintah sudah mengusulkan pada rancangan pendapatan dan belanja daerah sebanyak empat unit bus sekolah. Bupati juga mengatakan bahwa, penambahan bus sekolah ini sudah menjadi perhatian pemerintah dan sekiranya belum mencukupi maka jika memang memungkinkan akan ditindaklanjuti lagi pada perubahan-perubahan anggaran selanjutnya.

(Diterbitkan juga Di Harian Pare Pos, Koran Terbesar se Ajatappareng)
Selengkapnya...





Selengkapnya...

Minggu, 16 Desember 2007

Anak Galeri Pintar Ikut Gerak Jalan Santai

Pagi menjelang, beberapa anak-anak galeri pintar sudah kumpul. Suara mereka membuatku bangun, aku pun beranjak dari kasur, mandi dan menemui mereka. Anak cewek masih ada yang belum datang.

Tepat, setengah tujuh, mereka sudah kumpul. Sembilan belas anak dan saya bergerak menuju kantor BRI, kami ingin turut meramaikan kegiatan gerak jalan santai memperingati HUT Bank BRI yang ke-112, minggu (16/12). Hari ini juga, Tata, anakku ulang tahun. Sayang dia tidak bersamaku. Dia masih di Bandung.

Sampai disana, beberapa orang heran melihat kami sebab kami membawa tas segala, katanya kami salah alamat kalau ingin piknik. Padahal didalam tas, ada buku dan buku gambar. Buku kami bawa untuk menuliskan kesan kami saat mengikuti gerak jalan santai, dan begitupun dengan buku gambar. Kami akan lukiskan bagaimana ramainya gerak jalan santai itu.

Saat ditengah keramaian orang menunggu mulai acara, beberapa orang juga merasa aneh melihat kami kami berkumpul, bersenda gurau dan bernyanyi.

“ Kita tidak usah malu, kita harus berani dan tunjukkan kalau kita sebagai anak yang ingin maju dan selalu bersemangat,” Kata saya mengobarkan semangat mereka. Mereka ternyata cuek juga dengan lingkungan yang ada.

Ada seorang ibu menanyakan kami anak-anak dari mana, menayakan kenapa pakaian kami hitam-hitam dan pink dan bukannya minta baju ke Panitia sebab panitia menyediakan baju. Tapi kami memang sengaja ingin berbeda.

Saat jalan santai dimulai, Kami benyanyi, orang-orang pada ngeliatin lagi, mereka masih anek dengan kami, awalnya mereka banyak yang menertawakan, ada juga beberapa anak yang malu-malu ingin bergabung. Kami selalu bernyanyi dan bernyanyi di jalan. Tak ada raut capek yang ada dibenak kami.

Tiba kembali ke kantor BRI, kami berimpitan dengan bapak-bapak mengambil jatah konsumsi. Ada diantara kami yang terjepit. Meja pengambilan terlalu tinggi untuk ukuran anak-anak. Untung ada seorang bapak yang ngerti dan mau membantu menahan orang-orang. Dan selamatlah kami dari himpitan tubuh yang lebih besar cuek dengan suara kami. Mereka hanya ngurus diri mereka sendiri. Berlomba mendapatkan roti dan minuman kemasan gelas yang dibagikan.

Saat kami makan, ada seorang anak yang memunguti plastik kemasan air, diperintah oleh seorang ibu yang seenaknya. Hatiku miris melihatnya. Kontras dengan anak-anak lain yang bersama orang tuanya, tertawa, berlari, makan dan berbaju bagus. Anak sekecil dia sudah harus mencari uang. Aku ngga tau, apakah ibu yang memerintahnya itu ibunya atau bukan. Anak itu kelihatan sangat kesal dengan teriakan-teriakannya. Aku tak sempat menanyakan siapa namanya. Apakah ia masih sekolah atau tidak. Dan berapa penghasilannya. Mungkin suatu saat aku akan berjumpa lagi dengannya.

Pengundian kupon sudah berlangsung. Kami mengambil tempat dibelakang. Anak-anak galeri tampak antusias, tapi aku lihat beberapa juga yang sudah capek, mengantuk dan mungkin juga sudah lapar.

“kalau kita yang dapat, kakak aja yang naik mengambil hadiahnya ya,” Kata mereka optimis.

Kupon sudah banyak disebut, tapi belum ada nomor kupon yang kami pegang disebut. Aku akhirnya mengajak mereka untuk pulang. Takut kalau mereka kelaparan menunggu selesainya acara. Kami diantar mobil seorang kawan.
Selengkapnya...

Komunitas Anak Galeri Pintar.


Sudah seminggu ini setiap sore dan malam, anak-anak sekitar rumah selalu berkumpul. Awalnya mereka hanya empat orang, lalu bertambah dan kini sudah sekitar 15 orang yang suka berkumpul.

“Kami ingin belajar lagi, belajar mewarnai dan bahasa inggris,” Kata mereka.

Selama ini mereka banyak menghabiskan waktu mereka dijalan, main, main dan main setelah pulang dari sekolah. Saat ku Tanya tentang ranking mereka disekolah, jarang ada yang berprestasi.

Keinginan mereka untuk belajar sangat kuat. Hampir tiap saya ada dirumah – dan memang saat ini saya sering dirumah karena belum dapat kerja – mereka selalu ingin belajar.

Hari pertama, sabtu (8/12) sore hari , saya beri mereka pelajaran origami. Salah satu anak, Ricky namanya saya ajak ke internet untuk cari referensi, - maklum saya juga belum tahu origami, tapi semangat mereka membuat saya ingin memberi – dan saat dimulai, mulailah semua keranjingan ingin belajar.

Minggu pagi (9/12), jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi, Piang, yang biasa dipanggil kate karena badannya kecil, sudah ngebangunin. “ Om naim, ayo kita belajar lagi,” Katanya. Kate ini sudah kelas lima tapi belum lancar membaca dan pernah tinggal kelas, tapi kalo urusan ngumpulin orang nomor satu semangatnya.

Pagi itu, aku ceritakan mereka tentang asal usul nama enrekang dan asal usul dua gunung yang terkenal di enrekang yaitu Buttu (gunung) kabobong dan Buttu Bamba puang, setalah itu aku tugaskan mereka untuk menyalinnya kembali. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00, tapi semangat mereka malah bertambah, makan aja sudah tak dipikirin lagi. Aku harap dengan memberi mereka bebab menghafal mereka akan surut, nyatanya mereka minta lagi.

“ Ayo, tanya kami lagi dong,” Kata Nur yang sudah kelas enam. Nur ini cukup cerdas saat ini dikelompok.

Aku beri mereka hafalan menteri-menteri yang ada saat ini. Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Tetap saja mereka lupa makan. Tak ada jadwal makan siang dikepala mereka. Setelah aku janjikan kalau sore nanti aku akan ajak mereka menggmbar rumah bupati barulah mereka pulang. Aku cukup lega, ingin istirahat sebentar pikirku.

Namun, apa yang terjadi ?, mereka rupanya hanya pulang menyiapkan diri untuk menggambar, ganti baju, dan lima belas menit kemudian, mereka datang lagi. Dan Kate yang pertama. “Om, tas saya sudah ada didepan, jam berapa kita pergi ?” Katanya mengganguku di Kasur, Padahal mataku sudah mau tidur.

Anak-anak ini memang haus, haus apa saja. Hujan yang turun saat berangkat tidak menyurutkan niat mereka. “ Kalo perlu main hujan-hujan aja dari pada tidak sampai rumah bupati,” Kata Ricky.

Menggambar rumah bupati dari dekat membuat mereka senang sekali. Ada salah satu orang tua anak yang sampai bingung karena anaknya juga memaksa ingin ikut. Anak itu masih kelas satu SD, Pito dipanggilnya. Dijalanpun orang-orang pada nanya melihat mereka heboh sekali bergerombol, membawa tas, ada yang pakai sepatu, lengkap sepeti ingin tamasya. Tapi mereka cuek saja, sama seperti aku, tetap cuek ditengah mereka.

Gerombolan kami memang banyak menyedot perhatian orang, jarang-jarang mereka melihat ada gerombolan anak yang seperti ini. Kalaupun ada anak-anak, paling anak-anak sekitar rumah mereka yang lagi bermain. Tapi gerombolan kami ini berbeda.

Semangat anak ini memaksaku untuk mencarikan mereka cara agar tidak patah. Tiap hari aku ke Internet mencari referensi tentang komunitas anak untuk mengaplikasi kegiatanya. Aku dulu sudah banyak melihat program Tobucil dan Rumah Dunia, Inilah yang aku gabung dalam Komunitas ini ditambah sedikit pengetahuan Outbound yang pernah aku pelajari.

Selasa kemarin, (11/12) Kami memproklamirkan diri sebagai Komunitas Gelari Anak Pintar (KGAP). Tekad kami ingin menjadi anak Pintar, Berani, Kreatif, Terampil, dan Jujur. Di Komunitas ini ada Galeri Sains (matematika, Bahasa inggris), Galeri Warna (mewarnai, menggambar ), Galeri Trampil (origami), Galeri Ide (membaca,mengarang, bercerita) dan Galeri wisata.
Selengkapnya...