Jumat, 05 Oktober 2007

Teman yang Datang dan Senior yang Pergi

Selalu ada yang tiba-tiba. Entah itu ketemu kawan lama atau juga ditinggal pergi.
Semua yang tiba-tiba itu adalah kehendak-Nya. Dan sebagai manusia kita tidak tahu rencana apa dibalik itu.

Kemarin, Saya menikmati hari karena bertemu 2 kawan lama yang tak pernah terbanyang akan ketemu lagi. Tapi hari ini saya mendapat kabar, senior saya di Pedoman Rakyat, Pak Arthur telah kembali kepangkuannya.

Setiap yang datang akan pergi, dan kita tidak tahu kapan ketemu lagi.
Tuhan sudah punya Rencana.
Semoga Arwah pak Arthur di terima di sisinya. Amin.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

turut berduka atas om Arthur yg 'pergi' walau sebenarnya dia tak sungguh pergi...dia hanya kembali ke asalnya, mengisi hidup yg sebenarnya bersama Tuhan di alam sana...

Kita tak bisa memilih waktu mati, tentu saja. Yang kita bisa lakukan hanyalah mempersiapkan diri menghadapinya, kapan pun itu. Karena maut tidak pernah mengenal seberapa bugar badan kita, seberapa muda usia kita, dan seberapa bodoh kita berada di antara hingar bingar tempat maksiat, ataupun seberapa beruntung kita yang sedang bersujud di tempat muliaNya. Waktu, tempat dan suasananya adalah prerogatif Tuhan Yang Maha Menentukan semata.

Kematian itu dekat, teramat dekat. Seperti kata penyair, saya lupa namanya, ’sementara kita bercengkerama dengan kegembiraan di bilik yang hangat dan segar, sang maut sedang menunggu di teras depan’.

sakurasa mengatakan...

ya semakin hari semakin kita hampiri kematian itu....