Selasa, 30 Oktober 2007

Aku dan Ijazahku.

Aku pikir hari ini ijasah dan transkrip nilai saya sudah bisa diambil, soalnya kemarin sudah siap ditandatangani rektor yang baru. Ternyata ada perubahan lagi. Jadinya Ijazah dirubah lagi, perubahan ini sudah yang ketiga kalinya sejak agustus kemarin. Orang Biro Akademik sudah bosan dengan kedatangan saya.

Menurut Bu Rima, bagian akademik, yang saya temui tadi, perubahan ini adalah kebijakan yang turun langsung dari pak rektor. " Sekarang konsepnya lagi dibuat, dan akan disosialisaikan ke jurusan, kalau memungkinkan ijasah bisa diambil dua minggu kemudian," Kata Bu Rima.

Dua minggu ? Kacau deh. Saya harus segera pulang kampung dan orang tua sudah mengultimatum supaya segera ada di kampung secepatnya, paling lambat tanggal 10 November.


Kalo rektor terdahulu, ijazah ditandatangani oleh rektor dan pembantu rektor I bagian akademik dan kemahasiswaan. begitupun dengan transkrip nilai. Sekarang, Ijazah oleh rektor dan ketua jurusan. Dan transkrip langsung ketua jurusan dan Wakil rektor I. Pembantu rektor sekarang diganti nama Wakil rektor.

Bu Rima bicaranya sangat lembut dan penjelasannya ngga bertele-tele. Tapi aku bingung dengan penundaan ini. Aku katakan, aku ingin daftar PNS di kampungku yang akan tutup tanggal 5 nov besok. "Apa ngga bisa dipertimbangin Bu, gimana" Kata Saya.

"Semua tergantung ketua jurusan. Apalagi kan ketua jurusan anda pasti agak susah jika dimintai tanda tangan karena selalu ingin ada hitam diatas putih, sedangkan aturannya sedang dibuat," Kata bu Rima lagi.

"Gimana kalo saya obrolin ini langsung pada Pak Ery sebagai ketua jurusan, kebetulan beliau Dosen pembimbing saya dan sudah saya anggap orang tua disini," Kata saya memelas. Aku belum mau mundur. Padahal saya masih punya utang tugas sama pak Ery.

Akhirnya, bu Rima sendiri yang nelpon pak Ery. Ngejelasin kalo ada anak bimbingan pak Ery asal sulawesi ingin melamar PNS dan secepatnya ingin ambil ijazah yang kalo bisa ditandatangani pak Ery sebelum aturan yang baru disahkan. "Gimana Pak Ery mau tanda tangan ?" Kata Bu Rima dibalik telpon.

Akhirnya Pak Ery mengiyakan. Dibuatlah ijasah dengan konsep yang baru. Dan saya sendiri yang mengantarkannya pada Pak Ery.

Tidak ada komentar: