Sabtu, 25 Agustus 2007

Pemilihan Rektor IKOPIN

Saat nemenin teman menunggu dosen dikampus, banyak orang-orang tak kukenal dan juga aku lihat banyak mobil mewah terparkir. Sebuah hari yang tidak biasa pikir aku. Ternyata emang benar, Civitas akademika sedang berkumpul membahas pemilihan rektor Ikopin. Dan orang-orang yang tak kukenal itu ternyata adalah para Alumni yang sengaja di undang datang dan tidak di undang. Saya lupa siapa saja mereka itu.

Sabtu, biasanya aktifitas kuliah memang libur dan waktu yang baik untuk berkumpulnya civitas akademika. Hari-Hari biasa disibukkan dengan aktifitas kuliah, dan mengurus proyek bagi yang dapat proyek. Sabtu hari yang tepat, hari yang baik saat mahasiswa berada di rumah dan kost. Dan saya yakin tidak ada mahasiswa yang tau hari sabtu ini civitas akademika berkumpul membahas Rektor baru IKOPIN.

IKOPIN sejak ditinggal mundur oleh Engkos Ahmad Kuncoro, SE, Msi., Ikopin seperti hidup tak mau mati pun enggan. Penerimaan mahasiswa reguler menurun. Kegiatan kemahsiswaan bukan mati suri lagi tapi mati total. Aset banyak yang di jual dan pengurangan Dosen dan keryawan.

Apa yang kini kita harapkan dari pemilihan rektor saat ini. Apakah tidak akan memilih kucing dalam karung lagi ? Apakah kepentingan mahasiswa mempercayakan ke IKOPIN untuk mendidik agar menjadi generasi penerus dapat berlanjut ?

Ada beberapa nama dari dalam dan luar yang diusulkan untuk menjadi rektor. Beberapa bnama yang saya dapatkan dari dalam Ikopin yaitu Dindin Burhanuddin yang saat ini sebagai Pelaksana tugas rektor, Dandan Irawan yang saat ini Pembantu Rektor, Prof Ramudi sebagai direktur MM Ikopin dan dari luar ada nama Sri Edi swasono, Faisal basri, Tanri Abeng yang diusulkan. Nama-nama dari luar ini saya sangsikan akan berminat.

saya berharap pada pemilihan kali ini, mahasiswa dapat mengakses informasi yang transparan. Jangan ada lagi perdebatan panjang yang menghabiskan waktu yang hasilnya malah memberi kemunduran lagi. Sebagai mahasiswa, harapannya hanya dapat mendapat pemimpin yang bertanggungjawab pada kelangsungan pencerdasan mahasiswa dan punya visi membangun kampus. Bukan sebaliknya.

Akankah ada perubahan. Ah, sepertinya akan ada harap-harap cemas lagi.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Setiap pergantian pimpinan akan selalu menjanjikan harapan baru hal ini harus selalu diyakini dengan penuh optimis siapapun yang terpilih adalah ketentuan Allah.

Perkembangan Ikopin sejak berdiri sampai saat ini adalah hal biasa bagi pasang surutnya suatu organisasi, ingat jatuh bangunnya Bangsa Rumawi dll.yang sudah juga merupakan ketentuan Allah ,yang salah satunya akibat kekurangan dan kelemahan kita-kita juga.

Yang penting mulai sekarang dan kedepan (now and beyond). Banyak yang harus disyukuri dari keberadaan Ikopin : lahan dan gedung yang megah, SDM yang ada yang berpendidikan tinggi dan berpengalaman, ijin legal dan support dari Pemerintah, network yang sudah terbangun luas, para alumni yang banyak yang sukses, tidak punya hutang dan sebagainya. Hal-hal yang patut disyukuri.

Cenderung menurunnya jumlah pendaftar adalah hal yang lazim, semua PTS mengalami , ini dampak kebijakan makro eksternal.Sebagai organisasi yang memiliki hal-hal yang disyukuri diatas mestinya dapat berupaya secara kreatif melakukan apa saja yang bermanfaat, tidak semata sebagai PTS.

Satu hal yang harus selalu diingat oleh seluruh stakeholders : Ikopin didirikan untuk mempromosikan keadilan ekonomi di Indonesia baik melalui koperasi ataupun melalui cara lainnya, bukan sekedar sebagai suatu "production machine" yang mengikuti fungsi-fungsi bisnis yang diukur dengan perhitungan untung rugi.

Karena sudah berusia lebih dari 25 tahun (satu generasi) maka nasib Ikopin sudah saatnya berada di pundak para alumni, apa yang drintis Sdr. Engkos sebagai alumni, lepas dari proses yang otokratik dan tidak demokratis (maksudnya demokrasi semu), adalah sesuatu yang harus dicontoh. Alumni harus memiliki keberanian, tapi harus taat azas dan nilai-nilai mendasar.

Siapapun yang nantinya terpilih memimpin Ikopin harus dbantu stakeholders untuk mencapai visi dan misi yaitu keadilan ekonomi di bumi Indonesia ...agar tidak sia-sia ...barangkali memang perlu banyak pengorbanan dan kerja-keras.

Bagaimanapun proses pemilihan pemimpin, seseorang baru akan dapat dinilai kepemimpinannya setelah dia memegang kepemimpinan. Proses pemilihan hanyalah sekedar ihtiar meskipun perlu taat azas.

Maaf sampai disini komentar yang bisa saya sampaikan.

Wassalam.

Slamet R.Bisri

Anonim mengatakan...

Assalammualaikum,wb wb
Dunia sudah tua dan renta, sudah berjuta keringat darah membasahinya,begitu juga IKOPIN sudah lama di tinggal pemimpin, sudah banyak langkah2 yang ditempuh, tapi hasil tak kunjung jua, sekarang sudah terpilih rektor baru yang notabene masih merupakan titipan yayasan,sekarang misi dan visi apa yang demban dan di janjikan kepada kita semua, perjuangan tidak sampai disini kawan,dulu rektor baru harga baru, sekarang rektor baru lagi mungkin harga baru lagi, mungkin wajar penyesuaian harga dan rektor, itu tidak kita bahas. yang menjadi permasalahan adalah IKOPIN sebagai industri education modern dengan keahlian koperasi dan kewirausahaan sedikit sekali peluang untuk dilirik oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja,belum ada survey sampai saat ini berapa alumni ikopin yang bekerja di perusahaan swasta,pemerintahan, wirausaha atau lainnya,saya rasa alumnus IKOPIN banyak yang berwirausaha, biarpun sebelumnya menyandang status pengangguran gelap yang berbulan-bulan atau bahkan bertahun. itu permasalahn pertama yang menjadi Pekerjaan rumah rektor baru, yang kedua,adalah berapabanyak persentasi jumlah siswa lulusan jawa barat dalam lingkup kecil yang berminat masuk dan mendafatar di IKOPIN, ini belum nusantara, saya rasa lebih banyak memilih PTS lainnya,jika pun masuk IKOPIN lewat jalur beasiswa, yang ketiga, adalah saya ingat dengan komentar teman dekat saya, ketika ingin turun dari angkot didepan kampus tidak ada kebanggaan akan akhirnya setiap hari beliau turun lebih jauh sebelm kampus, toh beliau bilang mengapa tidak ada kebanggaan,pimpinan kita juga tidak memberikan kebanggan trhadap mahasiswanya, saya pikir itu benar juga karena mahasiswa juga tidak merasa dihargai dalam pemilihan rektor, padahal mahasiswa sebagai konsumen di IKOPIN, ya pantas saja mahasiswa IKOPIN dapat dihitung dengan jari,orang saja atau calon mahasiswa saja sudah tetap tidak mau mendaftar toh jika mendaftar tidak ada sedikitpun penghargaan buat dirinya masing-masing,sudah berapa masalah dari sekian banyak masalah saya hampir lupa karena tidak terhitung pekerjaan rumah rektor baru ini.
Rektor baru boleh saja,sudah kemajuan selangkah buat IKOPIN, sekarang timbulpertanyaan sudah berapa kali IKOPIN melakukan pergantian REKTOR, toh Ketua Yayasan kok masih aman? statment yang banyak mengundang pertanyaan bagi saya,mungkin saja kegagalan IKOPIN ini adalah kegagalan yayasan juga. saya sebagai alumni IKOPIN merasa peduli terhadap kemajuan IKOPIN saat ini jika di ukur melalui terplihnya rektor baru, dan merasa kecewa sekali jika diukur dari banyak aspek.
IKOPIN maju, jika yayasan dengan ikhlas memberkannya kepada kementrian negara koperasi dan usaha kecil menengah, sepertinya sampai saat in belum bisa jika yayasan masih dipimpin oleh seorang mantan menteri yang keras kepala, dan satulagi kapan REKTOR IKOPIN menjadi Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sudah saatnya Pemerintah memberikan kepercayan terhadap IKOPIN sepenuhnya?toh bukan jatah kursi dari salah satu Parpol!
tapi kadang saya juga bertanya jika dari IKOPIN menjadi Menteri lantas siapa yang mengajar atau menjadi Dosen Manajemen Koperasi!
Koperasi di Indonesia adalah seperti kue brownies yang direbuti untuk di konsumsi oleh pemerintah, tapi bukan berpikir bagaimana membuat kue brownies yang baru!
Kita jajaran gerakan koperasi jangan tinggal diam perlu ada gerakan lagi buat kemajuan negeri ini. negri tercinta Indonesia, negeri tersayang seribu tangga kampus IKOPIN.
pesan saya singkat saja!!
"Perlukah IKOPIN Berbaju Kuning lagi Bukan Bewarna Warni Seperti Bangsa Ini"

From : aip_k2kkbm@yahoo.com
Mahasiswa IKOPIN yang ingin Kuliah di IPDN karna ketiduran akhirnya kelewatan,ingin ke Unpad karena Damri Mogok di depan IKOPIN. syukur saja saya tidak masuk ke Indomart,akhirnya masuk KKB IKOPIN.
Bravo IKOPIN,Bravo KKB IKOPIN, Bravo Mahasiswa IKOPIN

VIRTUALCROSS mengatakan...

gw alumni ikopin !gw kecewa bgt!seluruh dosen2 bergelar prof pada keluar dr ikopin gara2 rasionalisasi!mana arti dr LUHUR DAN BERHATI NURANI?!DIMANA HATI NURANI MU! apakah kualitas,mutu dr dosen2 ikopin harus dikorbankan?!inget-sadar-nyebut diantara mrk2 ini ada orang2 yg ikut mendirikan ikopin! mahasiswa pada brkurang,JELAS!knp uang bwt rasionalisasi ada,tp bwt promosi kampus sndri tidak trsdia!!!ikopin bkn kampus kuburan!!mana ada kampus sesepi ikopin! lakukan promosi!kualitas dosenpun tingkatkan!!! kondisi ikopin dr sgi kualitas dosen dan akreditasi bgus PAS GW MASUK KULIAH!KNP TAHUN INI JD KY KAMPUS GA KEURUS!!