Selasa, 21 Agustus 2007

Skripsi

Kadang kita sangat lemah, terpuruk kedalam ketidakberdayaan. Sombong dan terlalu menyepelekan sesuatu adalah kesia-siaan.
Introspeksi diri, menyepi merenungi kembali arti sesungguhnya menjadi diri adalahg salah satu cara yang dapat dilakukan.

Sejak maret, aku selalu yakin dan bersemangat bisa selesaikan skripsi yang saya tulis. Aku akan menjadi anak yang baik. tidak mau mempersusah diri dengan konsep-konsep yang akan mengganjal diriku. Apapun yang pembimbing berikan akan saya jalankan. Dan saya selalu yakin, tidak akan mendapat hambatan yang berarti dengan persiapan yang sudah saya persiapkan.
Tapi kemarin, saat langkah masuk Kolokium dan tinggal penentuan sidang, jalan skiripsiku tersendat. Saat kolokium, Dosen penelaah jurusanku diganti dosen lain karena bentrok jadwal dengan seminar mahasiswa lain. Kemudian sekarang setelah perbaikan hasil kolokium dan berharap bisa cepat maju sidang tenyata dosen pengganti itu minta diganti lagi karena sibuk punya proyekan diluar dan tidak bisa diganggu. Akhirnya, aku terlunta sampai hari ini tidak dapat kepastian kapan harus sidang.
Kadang aku lelah dengan urusan seperti ini. Jadwal tertunda karena persoalan yang kecil yang tidak saya bayangkan sebelumnya. Seharusnya skiripsi yang saya tulis bisa menjadi baik, tapi ternyata berjalan dengan tidak semestinya. terlalu banyak dosen yang terlibat akan mengacaukan materi yang akan diteliti. Akhirnya benar, skiripsi yang saya buat bukan untuk melatih diri, tapi formalitas untuk selesai. Skiripsi baik dan buruk tidak dihiraukan lagi.
mau bagaimana lagi, semangat yang membara dengan konsep yang sejak awal saya persiapkan menjadi sia-sia. Saya berpikir hanya lewat skripsi inlah saya bisa menguji ilmu yang saya dapatkan dan memilih judul yang sesuai dengan yang saya inginkan dan tidak ikut arus asal cepat abaikan idealisme. Tapi semua itu kini hanya sia-sia.

Tidak ada komentar: