Selasa, 19 Oktober 2010

Pesta Adat Desa LImbuang.


Malam belum menampakkan bintangnya. Bunyi Alu (Mappadendang) yang dimainkan warga terus bertalu-talu. Di Balai Pertemuan dekat mesjid, para tokoh adat mulai melapaskan doa. Bau dupa menyeruak.

Laporan : NAim Muhammad.

Warga mulai menyemut memasuki balai pertemuan, tempat acara inti Pesta Adat dilangsungkan, Kamis malam pekan lalu. Ambo Dia, Tokoh pemuka adat yang di hormati di Desa Limbuang mulai mengatur para penari Pa'jaga yang semuanya laki-laki untuk bersiap-siap. Sebentar lagi, prosesi kedua pesta adat dimulai.

Gendang mulai bertalu dimainkan Empat lelaki penabuh gendang. Para pengawal, masuk. Dengan 5 sumbu api ditangan, Ambo Dia masuk, pelan langkahnya. Sumbu api lalu dimasukkan ketempatnya. Setelah mengitarinya. Ambo Dia menarik parangnya, dan mulai mendendangkan Sajo' (Pesan-pesan leluhur). Dalam Sajo'nya, Ambo Dia, antara lain mengatakan adat mengajarkan kita untuk terus saling tolong menolong, bantu membantu dan nasehat-menasehati.

" Adat juga dari dulu mengajarkan kita kearifan untuk terus menjaga alam agar hasil bumi kita terus meningkat," kata Ambo Dia, yang saat melafalkan Sajo' berbahasa Enrekang-Maiwa. Setelah sajo' dilafalkan, delapan penari yang semuanya lelaki masuk dan mulai menari Pa'jaga.

Tari Pa'jaga sebagai prosesi kedua yang dilakukan memaksudkan untuk menjaga Tombak dan Simbol baju Tomanurung (Pendahulu Limbuang) yang sudah disucikan setelah diarak ke Buttu (Gunung) Limbuang tempat yang diyakini warga desa limbuang sebagai tempat awalnya tomanurung muncul.

" To Manurung diberi gelar La Ceppaga," kata Ketua Adat Limbuang La Idda, yang ditemui usai prosesi acara tari Pa'jaga dilangsungkan.

Menurut cerita, Tomanurung pertama kali muncul dipucuk Pohon Pisang yang batang, daun dan buahnya berwarna putih ( Putti Pete). Setelah melahirkan 3 anak yakni Makkapi-api, Makkawara, dan Takke Buku, Tomanurung yang seorang perempuan itu, akhirnya menghilang dan meninggalkan bajunya.

" Dalam pesta adat ini, prosesi penyucian baju Tomanurung terus dilakukan untuk mengingat beliau," kata La Idda.

Prosesi inti yang keduapun usai. Para Tokoh adat meninggalkan Balai Pertemuan. Bau dupa sudah membumbung tinggi ke Angkasa bersama pesan dan doa warga limbuang ke Tomanurung. Prosesi inti ketiga dalam pesta adat yang dilangsungkan tiap tahunnya itu akan dimulai kembali jumat esok hari.

Tidak ada komentar: