Minggu, 08 Februari 2009

Main Tanpa Batas

Suara riuh anak bersepeda tiap hari selepas pulang sekolah sampai tengah malam terus terdengar. Capek ? Sepertinya tak mereka rasakan. Main mungkin itu dunianya.

Bermain sepeda bagi anak-anak kampungku memang sedang ngetren. Disini, tidak ada cara lain selain melampiaskan kesenangan dengan terus bermain. Mencari tempat bermain memang agak sulit. Sebelum musim sepeda datang, musim main bola dijalan pernah marak. Dan mungkin agaknya jika bersepeda sudah mulai mereka bosanin, bermain bola pasti akan marak lagi.


Dulu, aku juga seperti mereka. Bersepeda kemana-mana. Bersepeda mencari pacar. Bersepeda tiap minggu ke Lewaja. Sungguh, melihat mereka seperti melihat masa kecil dulu. Tapi dulu agak beda. Orang yang naik motor belum banyak. Makanya sepeda bagi anak yang baru GD masih biasa. Sekarang ? mana ada anak-anak yang SMP apalagi SMA yang mau melakoninya.

Dimana-mana " Anak Kucing" yang sudah bercelana biru sudah pada pandai berkendara motor. Anak kucing istilah temanku Dadank. Anak kucing adalah ABG yang sedang mekar mencari jati diri dan siulan para lelaki.

Ah, Enrekang. Kalau tidak dengan keriuhan anak-anak dan keliaran para ABGnya, Kotanya menjadi sangat sunyi dan hanya angin malam yang bergosip dengan bulan. Jalan sepi senyap

Tidak ada komentar: