Senin, 31 Maret 2008

RSU Massenrempulu Sudah dilengkapi Bank Darah

Enrekang,Parepos--Masyarakat Massenrempulu yang berobat di RSU Massenrempulu tidak lagi harus menunggu berjam-jam saat membutuhkan darah. Dalam hitungan 20 menit, pasien sudah bisa terlayani. Mulai, Jumat 28 maret, RSU Massenrempulu Sudah dilengkapi Bank Darah.

Untuk pengadaan kantong darah, RSU massenrempulu juga mengadakan donor darah.Selama ini,RSU masih mengambil darah untuk melayani pasien di RSU Pare-pare.

Menurut Direktur RSU Massenrempulu Dr. Muhammad Yamin, masyarakat tidak lagi harus resah jika berobat di RSU karena takut tidak mendapatkan darah. " Hadirnya Bank Darah ini, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berobat di RSU ini," Kata Yamin.

Penanggungjawab Pelayanan Unit Transfusi Darah Pembina Dinkes Provinsi Sul-Sel Dr. Kusmerini mengatakan, Bank Darah di RSU Massenrempulu bisa menampung 100 kantung darah. Saat ini, Dinkes Prov Sul-Sel juga sedang melatih tenaga medis yang disiapkan untuk menangani unit darah RSU Massenrempulu.

" Dalam menjalankan unit transfusi darah, perlu ada Tenaga medis yang paham tugasnya dan saat ini sedang dalam pelatihan kami," ujar Kusrini.

Kusrini juga menyebutkan, Setiap Rumah Sakit di seluruh Indonesia harus menyiapkan unit transfusi darah sesuai peraturan Menkes No 423 Tahun 2007.

Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung menghimbau masyarakat untuk bisa mendonorkan darahnya untuk menjaga kelangsungan stok Bank Darah. " Semoga keberadaan Bank Darah bisa memberi kelancaran operasi di RSU Massenrempulu," kata La Tinro. (Naim)
Selengkapnya...

Selasa, 25 Maret 2008

Latimojong Jauh di Sana..

Rasa lelah yang menyergap Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung beserta rombongan setelah berjam-jam menempuh perjalanan menuju desa latimojong yang licin dan berlumpur oleh gerimis, terobati oleh sambutan warga, segarnya udara dan alunan musik bambu.

Setelah istirahat sebentar, beberapa pejabat Setda Enrekang ikut bergabung bergembira meniup bas bambu, ada yang menari-nari, sementara yang lain bertepuk tangan mengikuti alunan musik dan kadang tertawa melihat aksi dirigen yang kocak. Musik bas yang terbuat dari bambu adalah ciri musik tradisional Enrekang. Di Latimojong, musik bambu dialunkan untuk pesta dan saat mendirian rumah baru.

Kunjungan La Tinro ke desa Latimojong, kamis 20 Maret, adalah kunjungannya yang ketiga. La Tinro juga adalah bupati pertama menginjakkan kakinya di desa yang berada di bawah kaki gunung latimojong. Padahal sudah 13 Bupati yang memimpin Kabupaten Enrekang. Dalam kunjungganya ini, La Tinro menyempatkan bermalam sehari, merasakan dinginnya malam bersama warga.

Latimojong, bagi warga adalah berkah. Gunung yang tingginya 3.680 metar dan tertinggi di Sul-Sel, memiliki hutan yang lebat dan mengalirkan air yang jernih. Tanahnya yang subur oleh warga ditanami kopi, cengkeh, padi, tomat dan palawija. Tiap tahunnya, desa latimojong bisa menghasilkan 700 ton kopi dan 400 ton cengkeh. Sayang sekali, infrastruktur jalan membuat warga jauh dari akses pasar, hasil pertanian warga belum memberikan kesejahteraan.

Kopi adalah nyawa utama bagi warga di Latimojong. Agar produktifitas kopi dan kualitasnya bertambah, selain perbaikan jalan, warga juga meminta agar difasilitasi pabrik pengupas dan penggiling kopi.

Tokoh Masyarakat, Tahrim, dalam tatap muka bersama rombongan menyampaikan, warga selama ini merasa desanya terisolir. Hasil pertanian belum memberikan kesejahteraan yang berarti. “Pernah hasil pertanian kami dibuang percuma, membusuk di pinggir jalan karena mobil tidak mau masuk ke desa ini saat hujan datang,” kata Tahrim.

Bahkan, Tahrim melanjutkan, warga dusun Karangan, dusun terakhir sebelum mendaki ke Latimojong, sangat mendambakan ada mobil yang masuk. “ Saking pengennya melihat mobil masuk ke dusunnya, warga melakukan Swadaya dan terkumpul dana 85 juta untuk membuka jalan,” kata Tahrim.

Menuju Latimojong dirasakan juga oleh wartawan Fajar Kasman dan Wartawan RRI Lubis. Jalan yang licin dan berlumpur sering membuat mereka terjatuh. Belum lagi, salah sedikit, jurang yang terjal sudah menanti. “ Saya baru lihat medan seperti ini, jalannya licin, kaki saya jadi korban kena knalpot dan luka karena jatuh terus,” Kata Kasman.

Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung dalam sambutannya, mengungkapkan pemerintah akan mengusahakan memperbaiki jalan menuju desa. “ Saya juga kaget, kedatangan saya yang kedua lalu jalan tidak separah ini,” Kata La Tinro.

Di depan warga, La Tinro mengemukakan secepatnya akan berkordinasi dengan Bappeda untuk merencanakan perbaikan jalan dari dan menuju desa Latimojong. Selain itu, Pemerintah juga berusaha mencari pengusaha yang bisa menjadi Bapak asuh bagi para petani kopi. (Mg15)
Selengkapnya...

Minggu, 23 Maret 2008

Pemerintah Akan Bangun Pabrik Pupuk Organik.

Enrekang,Parepos—Pemerintah Kabupaten Enrekang berencana membangun Pabrik Pupuk Organik Bekerjasama dengan Badan Penerapan dan Pengembangan Teknologi (BPPT) dan LIPI.

Saat ini, Pemkab Enrekang masih meninjau empat daerah untuk dijadikan lokasi
pendirian Pabrik. Empat daerah itu Maiwa, Baraka, Masalle dan Baroko. Pabrik Pupuk
yang direncanakan akan memproduksi pupuk satu ton pupuk perjam.

Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung saat ditemui disela-sela istirahatnya di
Desa Pottokullin, Kecamatan Baraka, Pekan lalu mengemukakan pendirian pabrik pupuk
sebagai upaya pemerintah dalam membatu petani yang selama ini kesulitan pupuk. “

Pabrik Pupuk juga dalam menunjang pencapaian Visi Agropolitan Kabupaten Enrekang,”
Kata La Tinro.

Pendirian Pabrik Pupuk menyiapkan dana sebesar 150 juta dalam APBD. Dan dana
lainnya didapatkan dari BPPT dan LIPI.

“ Kita berharap, Pabrik Pupuk ini dapat segera terwujud, dan pengelolaannya di
bawah koordinasi Dinas Pertanian,” kata La Tinro. (Mg15)
Selengkapnya...

Selasa, 11 Maret 2008

Tiga Pencuri Tabung dibekuk di Enrekang.


Enrekang,Parepos--Anwar bin Rajja, Syamsuddin Mamma bin Daeng Tuka dan Samsul dengan mobil kijang kapsul yang direntalnya menyusuri Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang mencuri tabung gas elpiji. Di Tana Toraja, tiga orang ini berhasil mendapatkan 10 Tabung dan di Enrekang mendapatkan tiga tabung.

Beruntung, aksi tiga orang yang diidentifikasi sebagai warga Takalar ini cepat tercium aparat kepolisian Enrekang. Dua orang berhasil dibekuk Senin 10 Maret, pukul 4.30 dini hari di Kecamatan Maiwa. Sementara Samsul berhasil melarikan diri dan saat ini masih dalam pegejaran polisi.

Menurut Kasat Reskrim Mapolres Enrekang AKP Muh. Natsir. S, Ketiga orang ini adalah pencuri tabung kambuhan sebab mereka juga pernah tertangkap mencuri tabung di Makassar.

Natsir menjelaskan, Ketiga orang ini dengan mobil DD 742 HB menyusuri jalan sepanjang tana toraja dan enrekang dan mencuri tabung warga yang tidak terjaga.
" Tabung yang dicuri tiga orang ini adalah tabung yang oleh pemiliknya disimpan didepan rumah dan tak terjaga," Kata Natsir.

Saat masuk ke wilayah Enrekang, pencuri ini ketahuan oleh warga yang mengaku kehilangan Tabung dan langsung melapor. Berdasarkan laporan warga itulah akhirnya kepolisian langsung bertindak.

Natsir menghimbau agar mereka yang menjual tabung tidak lagi membiarkan tabung tidak terjaga dan menyimpannya didalam rumah.
Selengkapnya...

Harry Moekti Puji Masyarakat Enrekang

ENREKANG,PAREPOS--Mantan Roker terkenal yang pernah jaya di tahun 90-an yang kini aktif menjadi juru da'wah, memuji gaya hidup masyarakat Kabupaten Enrekang.

Di hadapan ratusan masyarakat bumi massenrempulu yang memadati lapangan sepak bola batili Enrekang, dalam acara tabligh akbar pada Senin malam, Harry mengaku cukup salut karena kabupaten Enrekang yang dikenal sebagai daerah dengan masyarakat yang religius selama ini, ternayat bukan hanya teori.

Buktinya kata harry, meski kondisi lapangan yang becek akibat diguyur hujan, namun tidak menurunkan minta masyarakat untuk menghadiri acara tabligh akbar tersebut. "Saya juga salut buat pemerintah daerah yang telah melahirkan beberapa Peraturan daerah (Perda) tentang syariat islam, seperti Perda bebas miras, Perda busana muslim dan muslimah serta perda tentang baca tulis Alquran," kata Harry.

Harry mengatakan, belum banyak daerah di Indonesia yang menerapkan perda seperti ini, bahkan kata dia, untuk Sulsel, baru Bulukumba dan Enrekang. Dalam acara yang dihadiri para pejabat daerah tersebut, termasuk Bupati La Tinro dan istrinya, Ny Silvy La Tinro, Harry juga menjelaskan alasannya sehingga berhenti jadi artis. "Untuk menghasilkan uang miliaran rupiah, bagi seorang artis itu tidak sulit, tapi mengapa saya memilih untuk berhenti jadi artis, karena saya sadar bahwa artis itu hanyalah pembawa kemaksiatan dan penyebar ajaran Yahudi," tegasnya.

Harry dijadwalkan berada di Enrekang hingga 12 maret, dan akan memimpin acara Tabligh akbar di beberapa kecamatan di Enrekang, selain di Kota Enrekang, juga di kecamatan Anggeraja, Alla, Malua dan Kecamatan Baraka.(naim)
Selengkapnya...