Jumat, 10 Agustus 2012

Sepeda " Macca"

Belakangan ini, orang-orang mulai malas bersepeda. sepeda-sepeda yang dulu beseliweran dijalanan kini terparkir begitu saja dirumah-rumah. Sama seperti nasib sepeda-sepeda yang lain, sepedaku juga hanya menghuni beranda rumahku saja. Sesekali dipakai anak-anak, namun lebih banyak menjadi penjaga rumahku. Bike To Work yang pernah marak setiap hari jumat kini tinggal seruam saja. Tulisan-tulisan Hati-Hati Anda Memasuki Kawasan Bersepeda yang ada disetiap sudut Kota Enrekang sudah tidak ada lagi artinya. Sepeda yang sempat menjadi trend ini hanya mampu bertahan beberapa bulan saja. Kalau istilah warga, trend seperti ini hanya panas-panas tai ayam. Begitulah Enrekang. Trend-trend warga muncul dan cepat menguapnya. Trend-trend yang sempat muncul yang juga Fenomenal adalah Ayam Ketawa. Dulu juga sempat ada beberapa anak muda yang main skateboad, sekarang muncul lagi komunitas motor trail. Dan seperti pepatah, orang sudah memprediksi, trend itu pasti hanya trend-trend-an saja. Kalimat yang bernada negatif itu juga muncul saat kami membuka Cafe Macca dipinggir sungai Mata Allo, tepatnya didepan Kantor Kejaksaan. " Paling juga bertahan sebentar saja, lalu ilang," begitu nada-nada itu muncul. Dibulan Ramadhan ini, tidak ada aktifitas di Cafe Macca. Kami tutup. Kegiatan-kegiatan yang sudah dirancang untuk Bulan Agustus bergeser dibulan September nanti. Saat membuka Cafe Macca, konsep pertama yang kami tawarkan adalah Nongkrong minum kopi sambil baca buku. Namun, buku-buku yang kami siapkan disana hanya menjadi hiasan tanpa tersentuh. Mengajak orang untuk membaca memang tidak mudah. Agar buku-buku itu bisa dilirik banyak orang, buku-buku itu harus bergerak. Maka muncullah ide membuat Sepeda Macca. Konsepnya, Sepeda itu menarik gerobak berukuran mini yang ditarik sepeda. Digerobak itu nantinya, buku-buku itu akan dibawa menyambangi sekolah, kampus dan tempat-tempat ramai. Selengkapnya...