Kamis, 19 Februari 2009

Sketsa Mimpi Galeri Macca Tahun Ini

Beberapa hari yang lalu, Parepare disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang bertemakan Pendidikan. Mulai dari pencanangan Buta Aksara, Peletakan Batu pertama pembangunan sekolah untuk pencanangan penuntasan wajib belajar 12 tahun, hingga pada pencanganan gerakan gemar membaca dan lomba penulisan surat untukmu walikotaku.

Dalam rangkaian itu pula, ada pameran buku Gramedia Fair. Kegiatan itu semua dirangkai dalam memperingati Hut Parepare yang ke 49. Parepare memang bercita-cita mewujudkan dirinya sebagai kota Pendidikan. Sebelumnya, pada tahun yang lalu pula di Parepare sudah ada gerakan Masyarakat Parepare Gemar Membaca (Mappamacca) yang digawangi beberapa pemerhati pendidikan dari PLN, Guru hingga wartawan Parepos. Gerakan seperti ini di Makassar dinamai Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM).

Lantas, apakah Enrekang sebagai kota yang juga mulai mengeliat dengan berbagai proyek infrastrukturnya itu mampu mengklaim diri berbuat seperti itu ?


Berkaca dari Parepare, Galeri Macca Enrekang pun memiliki program dan mimpi yang sama dengan apa yang diperbuat oleh para pemerhati pendidikan di Parepare itu. Untuk itu, pada tahun ini, Galeri Macca akan menelorkan beberapa program-programnya. GM singkatan dari Galeri Macca itu, menggumamkan angka tiga, lima, delapan dan dua belas sebagai dasar berbuat.

Kenapa angka-angka itu ?

Dibulan tiga nanti, GM akan melakukan konsolidasi internal untuk membicarakan pemantapan beberapa konsep yang akan dilakukan sebagai pijakan dasar. Dibulan tiga itu nanti akan dibahas beberapa kegiatan bertemakan pendidikan yang selama ini jadi pijakan dasar dari visi GM. Diantara kegiatan yang sudah menjadi agenda antara lain, Pameran Lukisan dan Foto dua kota (Parepare dan Enrekang ) dengan rangkaian kegiatan lomba mewarnai, menggambar dan melukis. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan di Bulan mei (5) nanti.

Lalu, dibulan Agustus (8) nanti, GM juga merencanakan akan mengadakan pementasan teater yang kedua kalinya, setelah pada pementasan pertama mengangkat naskah ketika Ratu Sakit. Selain pertunjukan teater, rencananya juga akan ada peluncuran antologi Puisi anak Maspul.

Dan dibulan Desember nanti, akan digelar program sebagai program pamungkas yaitu menggagas gerakan yang sama dengan dua kota makassar dan Parepare itu yakni, Gerakan Enrekang Gemar Membaca ( Nama gerakan ini akan dikonsultasikan dengan memakai nama yang mencirikan daerah Enrekang ). Di puncak kegiatan ini akan digelar juga beberapa kegiatan-kegiatan tentunya.

Galeri Macca sering berpikir, Sebagai kota yang jaraknya dari Parepare sekitar 80-an kilometer dengan jarak tempuh kurang lebih satu setengah jam, Enrekang sebenarnya bisa saja melakukan hal seperti itu. Sekarang tinggal bagaimana konsolidasi internal itu bisa berjalan dengan baik dengan kerja tim yang baik.

Faktor kendala yang selama ini menghambat kegiatan-kegiatan dari GM tentu adalah faktor pendanaan. Namun, tetap dalam setiap kegiatan GM, anak-anak GM selalu termotovasi untuk menujukkan dan menuntaskan setiap kegiatan yang telah disusun dengan terus berpikir " Dana Minim pun kita Bisa ciptakan yang kita iginkan,"

Namun, tentu, untuk kegiatan Tiga, Lima, Delapan dan Dua Belas itu, GM tidak bisa lagi harus begitu saja berdiam diri tanpa mencari sponsorship dan mitra.

Satu harapan yang besar, semoga saja kegiatan ini akan bergelontor sesuai dengan yang diharapkan. dan semoga ada beberapa pihak yang mau menyumbangkan ide ataupun bantuan ....... ( Dananya )

Salam Anak-Anak Galeri Macca
Selengkapnya...

Minggu, 08 Februari 2009

Main Tanpa Batas

Suara riuh anak bersepeda tiap hari selepas pulang sekolah sampai tengah malam terus terdengar. Capek ? Sepertinya tak mereka rasakan. Main mungkin itu dunianya.

Bermain sepeda bagi anak-anak kampungku memang sedang ngetren. Disini, tidak ada cara lain selain melampiaskan kesenangan dengan terus bermain. Mencari tempat bermain memang agak sulit. Sebelum musim sepeda datang, musim main bola dijalan pernah marak. Dan mungkin agaknya jika bersepeda sudah mulai mereka bosanin, bermain bola pasti akan marak lagi.


Dulu, aku juga seperti mereka. Bersepeda kemana-mana. Bersepeda mencari pacar. Bersepeda tiap minggu ke Lewaja. Sungguh, melihat mereka seperti melihat masa kecil dulu. Tapi dulu agak beda. Orang yang naik motor belum banyak. Makanya sepeda bagi anak yang baru GD masih biasa. Sekarang ? mana ada anak-anak yang SMP apalagi SMA yang mau melakoninya.

Dimana-mana " Anak Kucing" yang sudah bercelana biru sudah pada pandai berkendara motor. Anak kucing istilah temanku Dadank. Anak kucing adalah ABG yang sedang mekar mencari jati diri dan siulan para lelaki.

Ah, Enrekang. Kalau tidak dengan keriuhan anak-anak dan keliaran para ABGnya, Kotanya menjadi sangat sunyi dan hanya angin malam yang bergosip dengan bulan. Jalan sepi senyap
Selengkapnya...

Minggu, 01 Februari 2009

Asing.

Siapa yang pernah mengukur kedalaman matamu. Tak pernahkah kau hidup dengan kasih sayang.

Ini memang sudah kuduga. Kau datang, maka yang kau bawa hanya yang dulu. Sesuatu yang tak pernah ku sukai. Kenapa harus ada perbedaan. Kenapa tak ada konfromi. Kenapa keinginanku untuk berapresiasi harus terhenti lewat tangis anakmu yang kau bisikkan.

Aku tak pernah lupa, jarak yang pernah ada membuatmu kesepian. Tak pernah kulupa betapa kau inginkan aku. Kau inginkan untuk mejadi anjing penjagamu. Ketika gelombang amarahku datang, kau dengan pintarnya mengatakan akan kulakukan apa maumu.

Yang aku tahu, kau selalu lupa pada kalimatmu tentang kebebasanku. Tentang mimpi-mimpiku. Kau selalu bilang, aku mengerti luar dalammu. Kau sebut itu saat rasa dariku mulai menjauh.
Kenapa kau masuk lagi dalam lingkaran yang hampir membuat kita berjarak ? Kenapa harus kau lempar lagi sauh hanya untuk membelah ombak ?

Ternyata memang susah. Sedari dulu, ketidak bebasan membuat orang akan berontak. Dan kau senang dengan pemberontakan untuk memuaskan dahaga gilamu. Menyiksa bathinku.
Selengkapnya...