Selasa, 26 Agustus 2008

Bermain Teater Lagi


Mimpi untuk mementaskan pertunjukan teater di kota Enrekang akhirnya dapat terwujud. Adalah Macca Community Theatre (MCT) yang berani dan nekat melakukan ini. Pada pementasan perdananya yang berlangsung selama dua malam, Sabtu dan Minggu 23-34 Agustus itu, MCT mengangkat naskah " Ketika Ratu Sakit " karya Pierre Fourre.

Walapun perdana dan aktornya juga anak SMA yang baru belajar teater, tapi semangat mereka (Dian,Eva,niken,Vicka,Fitri) dibantu Fadli "Bumi" membuat pementasan ini berjalan dengan baik dan mendapat apresiasi yang cukup baik dikalangan sekolah.
Teater adalah barang baru di Enrekang. Perhatian pemerintah terhadap perkembangan seni khususnya seni teater hampir tidak ada. Belum lagi Gedung Natiromata yang dipakai untuk pementasan, tidak layak disebut gedung pertunjukan. Selama ini, gedung yang satu-satunya gedung terbesar selain gedung Dharma Wanita itu banyak dipakai untuk kegiatan Bulu Tangkis dan Tenis Meja. Dan setelah pementasan, apakah kehidupan perteateran dikalangan siswa dapat Eksis ?

Kalau melihat respon sekolah terhadap pengembangan diri anak didiknya dibidang seni teater, kemungkinan untuk eksis ada. Dari tiga sekolah yang kami tanya, SMU Negeri 1, SMU Muhammadiyah dan SMK PGRI, semuanya menginginkan ada ekskul teater disekolahnya. Namun persoalan mereka hampir sama. Tidak ada orang yang dapat membimbing mereka. Ya, persoalan pembimbing. Selama ini yang pernah menggeluti dunia teater di Enrekang hanya segelintir orang, itupun sudah pada udzur dan yang mau kembali untuk menghidupkan teater hanya Pak Eli saja. Pak Eli yang dulu menjadi pembina Sanggar Merah Putih saat masih Dinas di Penerangan Dulu. Selain itu, hanya ada Saya, Kak Tamar yang lulusan STSI Bandung. Lainnya itu, Entah kemana rimbanya.

Tapi biarlah waktu yang bicara merubah semua itu, saya yakin dengan komposisi yang ada saat ini, MCT sudah membuat fondasi untuk menghidupkan lagi dunia seni khususnya dunia teater di Bumi Massenrempulu. Semoga perhatian pemerintah juga ada untuk merespon kehidupan berkesenian anak muda Massenrempulu. Amiiiiiiiiiiin.
Selengkapnya...

MCT Pentaskan Naskah "Ketika Ratu Sakit"


ENREKANG--Siswi SMU PGRI yang tergabung dalam Macca Community Theatre MCT akan mementaskan naskah drama dalam bentuk pertunjukan teater, Sabtu 23 Agustus. Pertunjukan teater ini akan berlangsung dua malam hingga minggu malam.

Sutradara sekaligus koordinator MCT, Lapanre Putra Langit, yang ditemui, Jum'at, 22 Agustus mengatakan pementasan yang membawakan naskah saduran dari pengarang francis dengan judul "Ketika Ratu Sakit" ini berkisah tentang pencarian kemeja orang yang bahagia oleh penghuni istana.

" Kami sengaja mengangkat kisah-kisah ini sebagai suatu refleksi ditengah masyarakat yang saat ini sedang dilanda kesedihan ditengah kondisi ekonomi yang suram," Kata Lapanre.

lapanre mengatakan, gambaran suramnya kondisi perekonomian membuat banyak orang yang kehilangan akal sehatnya. Sehingga untuk mencari kebahagian bukan lagi prioritas. " Sepertinya orang-orang sekarang terlalu sibuk mencari kekuasaan dan duit," Kata Lapanre.

Dalam pementasan ini, Lapanre mengatakan, pementasan perdana MCT ini walaupun hanya dengan mengandalkan dana yang minim tapi semangat para siswi untuk tampil luar biasa. Pementasan ini juga didukung Zmada Zone yang peduli terhadap perkembangan dunia anak muda Enrekang.

Lapanre berharap, pemerintah memberikan ruang bagi anak muda Massenrempulu dalam berkreasi. Pementasan teater yang baru terjadi lagi di Bumi Massenrempulu ini, juga diharap sebagai tanda adanya aktifitas anak muda dalam mengisi pembangunan. (Mg15)
Selengkapnya...

Kamis, 07 Agustus 2008

Tinro Pimpin Lagi Enrekang




ENREKANG--Senyum ceria dan lambaian khas Muslimin Bando bersama wajah tegas Umar Leha yang banyak menyapa warga Enrekang selama tahapan Pilkada, tidak tampak di gedung Natiromata Enrekang, Kamis 07 Agustus saat Pleno KPUD tentang penetapan pemenang Pilkada Kabupaten.

Gedung natiromata yang menjadi saksi penentapan La Tinro juga tidak bergemuruh lagi menyebut angka satu dan tiga seperti saat debat kandidat beberapa waktu lalu. Pihak pengamanan yang ketat melakukan pengamanan saat acara berlangsungpun terlihat santai.

Muslimin Bando dan Umar Leha adalah calon Bupati Enrekang dan menjadi pesaing Haji La Tinro La Tunrung yang ditetapkan KPUD Enrekang sebagai pemenang Pilkada dengan raihan suara sebanyak 45.460 suara atau sebesar 45,14 persen. Hasil yang diraih Muslimin Bando adalah 31.184 atau 30,96 persen, dan Umar Leha 24.066 atau 23,90 persen.

Ketidakhadiran kedua Calon Bupati itu terkait dengan ketidakpercayaan mereka pada proses Pilkada yang mereka Klaim banyak menimbulkan kecurangan. Namun, secara keseluruhan, proses Pilkada ini dinilai positif bagi pihak pengamanan, pemerintah dan KPUD.

Ketua KPUD Enrekang, Tamsil Koto mengatakan, pada awal tahapan Pilkada, semua kandidat menyatakan siap menang dan siap kalah, namun kedewasaan politik belum tergambar dengan ketidakhadirian kedua kandidat.

Namun, Kata Tamsil, ketidakhadiran para kandidat tidak mempengaruhi keabsahan hasil pleno KPUD.

" Walaupun dua kandidat tidak hadir, namun hasil pleno KPUD yang menentapkan Haji La Tinro La Tunrung-Nur Hasan sebagai pemenang tetap sah," Kata Tamsil.

Keputusan KPUD yang menetapkan Pasangan Halalan-Hasanah sudah diduga sebelumnya setelah LSI yang dalam perhitungan cepatnya juga memenangkan pasangan nomor urut II ini.

La Tinro saat menggelar jumpa pers mengatakan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang masih memberikan kepercayaan padanya untuk memimpin kedepan bersama pasangannya Nur Hasan. La Tinro juga mengajak para kandidat lainnya untuk sama-sama membangun Bumi Massenrempulu.

" Menjadi pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar dan kepercayaan masyarakat ini akan saya pergunakan sebaik-baiknya untuk membangun Massenrempulu lebih bhaik lagi," Kata La Tinro yang mengukir sejarah menjadi Bupati yang memimpin Enrekang Dua Periode.

Terkait dengan rencana ke depan, la Tinro tidak menyebutkan akan langsung bekerja dan tidak punya prioritas seratus hari masa kerjanya.

" Tidak ada seratus hari, kalau bisa hari ini bekerja, saya akan lakukan yang terbaik hari ini," Kata Tinro.
Selengkapnya...

KPUD Beri Waktu 3 Hari untuk Masukkan Gugatan


ENREKANG--Setelah menetapkan pasangan Haji La Tinro La Tunrung-Nur Hasan sebagai pemenang Pilkada, KPUD Enrekang, Jumat (Hari ini) memberi waktu kepada kedua kandidat untuk melakukan gugatan jika merasa tidak menerima hasil Pilkada.

Tiga Anggota KPUD Yusuf Saha, Amran Martin dan Ahmar Sutansi mengatakan jika kedua kandidat merasa ada yang tidak benar dalam proses pilkada dan memiliki bukti dan mengajukan gugatan maka KPUD memberi waktu selama tiga hari untuk memasukkan gugatannya.

" Asal mereka memiliki bukti yang cukup dan merasa keberatan dengan hasil penetapan KPUD, dua kandidat kami beri kesempatan untuk melakukan gugatan," Kata Amran Martin.

Senada dengan itu, Yusuf saha menambahkan, proses gugatan pihak yang tidak menerima Hasil Pilkada adalah wajar dan KPUD siap menerima gugatannya selagi itu dilengkapi dengan bukti yang benar.

Sebelumnya, Juru Bicara Hulapa Arsoni dan Juru Bicara Hambamu mengatakan tidak menerima apapun hasil yang ditetapkan KPUD Enrekang. Mereka melihat, selama tahapan pilkada, banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi dan tidak mendapat perhatian serius oleh KPUD dan Panwas.

Ketua Panwaslu Enrekang Arifin Ali yang ditemui terpisah mengatakan banyak temuan dan surat pengaduan yang masuk ke Panwas selama Pilkada antara lain adanya pelanggaran Kampanye dengan Lintas Zona dan pelibatan anak dibawah umur yang dilakukan tiga kandidat.

" Namun dari semua pelanggaran yang ada, tidak ada indikasi pelanggaran Pidana,kalaupun laporannya ada yang masuk ke Panwas, itu tidak bisa dibuktikan dan tidak ada saksi dan pelapornya," Kata Arifin.

Arifin menjelaskan, pelanggaran Pilkada apakah itu pelanggaran Administrasi dan Pidana bisa diteruskan jika memiliki tiga unsur, ada pelapor, ada saksi dan ada Bukti.

" Selama ini, banyak kasus aduan yang masuk ke Panwas tapi tidak ada yang berani menunjukkan siapa pelapornya, siapa saksinya," Kata Arifin.

Beberapa pelanggaran yang ditemukan maupun yang masuk ke Panwas adalah bagi sembako Murah dihari tenang, pencemaran nama baik, keterlibatan PNS dalam kampanye, black campaign lewat brosur.

" Ada yang sudah kita proses dan teruskan ke KPUD dan Pemerintah, ada juga yang sulit kita dapatkan saksi dan pelapornya sehingga tidak bisa diteruskan untuk diproses," Kata Arifin.(Mg15)
Selengkapnya...