Selasa, 15 Juli 2008

Di Hukum Saat MOS


Kegiatan MOS di SMU Negeri 1 Enrekang disambut dengan gembira para siswa-siswi baru. Empat Orang Siswa yang tidak memakai pernak-pernik yang ditugaskan dihukum seniornya.
Selengkapnya...

Minggu, 13 Juli 2008

MOS DISAMBUT GEMBIRA.




ENREKANG--Seperti tahun-tahun sebelumnya, Masa Orientasi Siswa baru DI SMU Negeri 1 Enrekang, Senin 14 Juli, disambut antusias oleh siswa-siswi baru dengan memakai pernak-pernik daur ulang yang ditugaskan panitia pelaksana.

Berbagai macam gaya dan tugas yang diberikan panitia dalam penyambutan MOS. Ada yang memakai mahkota dari bekas bungkusan permen, mencoret pipinya dengan gambar "Love", memakai tas Kardus dan Plastik keresek, ada juga yang memakai plastik sebagai sepatu dan pembungkus kepala.

Sri Febrianti, Siswi baru, yang memakai Topi dari daun pohon kakao (Coklat) dan menenteng tas dari kardus, mengakui jika tugas yang diberikan sebagai uji mental.

" Saya senang-senang saja pakai topi dan tas ini, lagian semua orang juga tampak lucu," Kata Sri.

Sri yang lulusan dari Pesantren ini mengatakan jika tugas yang diberikan saat MOS sebagai bagian dari penyambutan dan perkenalan siswa-siswi baru dan tidak memberatkan keuanganya.

" Semua tugas yang diberikan kan bisa didapat karena semua bekas pakai, kita tinggal mencari saja," Kata Sri.

Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Enrekang Drs. Amiruddin, mengatakan agar siswa-siswi yang baru masuk di SMU Negeri 1 dapat memperlihatkan prestasinya dan belajar dengan sungguh-sungguh.

" Kalian adalah orang pilihan yang masuk ke Sini, dan jangan sia-siakan waktu dan pacu diri untuk berprestasi," Kata Amiruddin.

Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru dan MOS, Abd. Hafid, S.Pd mengatakan di SMU Negeri 1 Enrekang ada 218 siswa-siswi baru yang diterima dari 459 calon siswa yang mengembalikan Formulir.

" Dari hasil seleksi panitia, akhirnya kita tetapkan 218 orang yang berhasil masuk ke SMU Negeri 1 Enrekang," Kata Abd Hafid.
Selengkapnya...

Pemimpin Pembohong Tidak Akan dipilih Rakyat.

ENREKANG--Pemimpin yang hanya bisa memberi janji dan banyak membohongi Rakyat akan tamat karirnya dalam politik.

" Pemimpin pembohong hanya bisa satu periode saja, setelah itu tidak ada lagi rakyat yang akan memilihnya," Kata Dr. Armin Arsyad, M.Si, saat menjadi pembicara pada Workshop Pendidikan Pemilih dengan dengan Tema Peran Politik dan Partisipasi Masyarakat Pada Pemilu Tahun 2009 yang diadakan KPUD Enrekang, Minggu, 13 Juli Kemarin.

Hadir juga saat itu sebagai pembicara Ketua KPU Sul-Sel Dr. Jayadi Nas, M.Si dan Ema Husaimah, Spesialis Pendidikan Pemilih.

Arsyad Menilai, Banyaknya Partai yang ikut pemilu saat ini juga bisa memunculkan karakter pemimpin seperti itu.

" Banyak sekali pengurus partai yang ada saat ini adalah orang-orang yang lompat dari partai satu membentuk partai baru," Kata Arsyad.

Arsyad mengatakan, untuk menjadi pemimpin yang kuat minimal punya pengalaman bersama rakyat minimal 30 tahun sebelumnya.

" Maka, pemimpin partai yang baru saat ini, jangan bermimpi untuk meraih sesuatu dengan instan, rakyat sudah pandai memilih pemimpin," Kata Arsyad. (Mg15)
Selengkapnya...

Jumat, 11 Juli 2008

Mogepun Ikut Antre

Pernah liat para pengguna Moge berebut bensin eceran ?. Bahkan, rombongan 10 Motr gede itu, hampir saja tidak melanjutkan perjalananya ke Tanah Toraja, Jumat, 11 Juli.

Bensin yang langka tidak hanya membuat warga enrekang kesal, bahkan sudah beberapa hari ini, bensin yang ada di satu-satunya POM Bensin yang ada di Kota Enrekang selalu habis tidak dalam hitungan 24 jam.

Selengkapnya...

Rabu, 02 Juli 2008

Stiker di Mobil Anggota Dewanpun di Keluarkan.

ENREKANG--Penertiban Stiker pasangan calon yang ada di kendaraan umum dan pribadi yang dilakukan Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) Enrekang bersama Dinas Perhubungan dan Kepolisian tidak pandang bulu, Kamis 03 Juli.

Anggota DPRD Enrekang, H. Nurdin Rauf, yang melintas dan hendak membeli bensin, diberhentikan. Stiker pasangan Halalan-Hasanah yang terpasang dimobilnya pun dikeluarkan.

Ketua Panwas Enrekang, Arifin Ali, menyatakan, penertiban Stiker dilakukan dengan alasan, Stiker-Stiker yang ada dikendaraan itu termasuk bentuk publikasi yang bisa mempengaruhi pemilih.

" Padahal, aturannya, tanda gambar atau atribut pasangan harus tidak ada lagi terlihat sebelum masa kampanye berlangsung," Kata Arifin.

Saat penertiban, para sopir mobil sempat terheran-heran dan kaget. Tapi untungnya, penertiban yang dilakukan berjalan tertib.

Arifin mengatakan, jika dalam penertiban ini, ada mobil atau kedaraan yang susah dibuka Stikernya, maka panwas meminta agar kendaraan itu tidak dipakai sebelum kampanye berlangsung.

" Jadi, kita akan minta para pemilik kendaraan yang stikernya tidak bisa dikeluarkan agar, mobilnya diparkir dahulu, jangan dipakai sebelum kampanye," Kata Arifin.


Rencananya, PAnwas melakukan penertiban dalam waktu satu minggu. Panwas akan mengeluarkan teguran jika masih ada kendaraan yang bersileweran dijalan setelah penertiban dilakukan. (Mg15)
Selengkapnya...

Bensin Habis, Elpiji melonjak.

ENREKANG--Beberapa hari ini, SPBU Enrekang selalu kehabisan stok bensin. Dalam hitungan jam, setelah stok tangki diisi, Bensinpun habis.

Syukur, yang sehari-harinya menjadi pengojek dan pengantar koran dibuat pusing oleh kelangkaan BBM itu. Sementara di penjual Eceran, Bensin mencapai harga Rp 7.000 - 9.000.

" Kalau begini terus, bisa-bisa koran terlambat dibagi, dan rejeki berkurang," Keluh Syukur, yang ditemui saat sedang menyusun korannya untuk dibagi, Kamis, 03 Juli.

Tidak hanya kelangkaan Bensin yang dikeluhkan warga, melonjaknya harga gas Elpiji sampai Rp. 95.000, membuat pengusaha kecil di Kabupaten Enrekang berteriak.

Daminang, yang ditemui dirumahnya usai membeli gas elpiji menyatakan, naiknya gas elpiji ini membuatnya harus berhemat menggunakan gas. " padahal, tiap hari saya menggunakannya untuk membuat kue untuk dijual," Kata Daminang.

Daminang menceritakan, gas elpiji yang dipakinya bisa habis dalam dua minggu. " Sekarang, saya harus mencari alternatif lain untuk memasak dan membuat kue," Katanya.

Sepertinya, kelangkaan Bensin dan melonjaknya harga Elpiji itu belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Masyarakat, harus selalu antri dan hanya bisa mengeluh. (Mg15)
Selengkapnya...